TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Keputusan mengejutkan datang dari politisi muda Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Perempuan yang dikenal vokal memperjuangkan isu perempuan, anak, dan pemberantasan perdagangan manusia itu resmi mengundurkan diri dari kursi DPR RI. Langkah tersebut sontak menjadi sorotan publik, tak terkecuali kalangan muda di daerah.
Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kabupaten Berau, Sutami atau yang akrab disapa Dodong, menilai keputusan tersebut meninggalkan jejak mendalam bagi generasi muda. Menurutnya, Saraswati telah lama menjadi simbol keteguhan dan keberanian di tengah dinamika politik nasional.
“Banyak pihak tentu terkejut. Selama ini beliau bukan hanya cerdas, tetapi juga konsisten memperjuangkan isu-isu penting yang jarang disentuh politisi lain,” ujarnya baru-baru ini.
Ia menegaskan, mundurnya Saraswati tidak bisa dipandang sekadar manuver politik, melainkan pilihan penuh keberanian untuk memperluas ruang pengabdian di luar parlemen.
“Beliau menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu harus lewat kursi DPR. Politik bisa hadir melalui kerja nyata di tengah masyarakat,” tuturnya.
Anggota Komisi II DPRD Berau ini juga menyoroti betapa pentingnya figur muda seperti Saraswati dalam mewarnai parlemen. Di tengah tantangan bangsa yang kian kompleks, dari ketimpangan sosial hingga isu kesetaraan gender, menurutnya, kehadiran sosok yang autentik, berintegritas, dan berani bersuara sangat dibutuhkan.
Kepergian beliau jelas meninggalkan kekosongan. Bukan hanya di parlemen, tapi juga dalam representasi anak muda yang punya visi jelas dan keberanian mengambil sikap.
“Itu sebabnya beliau sangat dihormati, termasuk oleh kami di daerah,” ungkapnya.
Meski demikian, Sutami optimistis langkah Saraswati justru membuka babak baru dalam perjalanan politiknya. Ia percaya, dengan kapasitas dan jejaring yang luas, kontribusinya bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Saya yakin ini bukan akhir, melainkan awal perjuangan baru. Politik itu bukan hanya gedung DPR, tapi juga kehadiran nyata di tengah rakyat,” ucapnya.
Ia berharap partai dapat meninjau kembali keputusan mundurnya Saraswati. Bagi sutami Saras bukan hanya sekedar pejuang politik di bidang kepemudaan. Saras sapaan akrabnya juga sebagai motivasi, semangat dan inspirasi kami sebagai pemuda didaerah untuk terus berjuang.
“Saya berharap beliau tetap berada di DPR RI karena kualitas dan kerja beliau sudah terbukti. Kehadirannya penting, termasuk untuk menginspirasi generasi muda di daerah seperti Berau,” tegasnya.
“Kami berharap Partai Gerindra meninjau ulang kembali proses mundurnya Saras itu,” sambungnya.
Diakunya, Saras merupakan orang yang cerdas, tegas, humble. Serta, layak dan punya kapasitas sebagai perwakilan di DPR RI. Politiai perempuan ini juga dinilai sangat sopan kepada siapapun dan tidak sulit untuk untuk berkomunikasi.
Disaat dirinya sebagai pemuda ingin menyerah karena merasa tidak punya tempat pengabdian didunia politik Sara lah yang memberikan semangat. Agar, terus berjuang dan jangan lelah dalam perjuangan untuk Indonesia.
Lebih jauh, Sutami mengajak para pemuda untuk meneladani semangat Saraswati. Ia menilai, perubahan tidak akan lahir jika anak muda hanya menjadi penonton. Masa depan Indonesia sangat bergantung pada keterlibatan pemuda.
“Jangan apatis, Mari bergerak dan ambil peran. Selama masih ada semangat seperti yang ditunjukkan Rahayu Saraswati, kita tidak akan pernah kehilangan alasan untuk maju,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto