TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau terus memperkuat sektor pertanian dengan menyalurkan berbagai jenis alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di sejumlah kecamatan.
Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga ketahanan pangan daerah.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi, menjelaskan bahwa penyaluran Alsintan ini menyasar kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di beberapa wilayah.
Ia menyebut, Gapoktan Jaya Maju, misalnya, menerima satu unit gilingan padi. Sementara Brigade Pangan Semetro Muda mendapatkan satu unit traktor roda empat, dua unit traktor roda dua, dua traktor crawler, dua rice transplanter, dan dua mesin pompa air.
Kemudian lanjutnya, Poktan Sumber Rejeki memperoleh satu unit gilingan padi, serta Poktan Sumber Harapan Bersama mendapatkan satu unit rumah dryer.
Tak hanya itu, Brigade Pangan Buyung Sejahtera beberapa waktu lalu juga memperoleh tiga unit traktor roda dua, dua unit traktor crawler, dua rice transplanter, dan empat unit mesin pompa air. Sementara Poktan Jaya menerima tambahan satu unit traktor roda dua.
“Bantuan Alsintan ini tidak hanya sekadar menyerahkan alat, tetapi juga disertai peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” ungkapnya.
“Sesuai arahan Ibu Bupati, SDM petani, khususnya operator Alsintan, harus ditingkatkan agar alat ini benar-benar bermanfaat dan tidak terbuang percuma,” sambung Junaidi.
Dirinya menegaskan, distribusi Alsintan bukan hanya untuk satu-dua wilayah saja, tetapi akan menjangkau seluruh 13 kecamatan di Kabupaten Berau.
Hal ini menurutnya juga sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu penopang utama ekonomi masyarakat Bumi Batiwakkal.
Saat ini, Berau memiliki lima Brigade Pangan yang tersebar di empat kecamatan, yakni Tabalar, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur.
Namun dalam jangka panjang, pihaknya menargetkan setiap kecamatan memiliki fasilitas memadai untuk mendukung aktivitas pertanian, termasuk Alsintan yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan kebutuhan masing-masing wilayah.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih menambahkan jika sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Dua di antaranya adalah alih fungsi lahan yang terus terjadi serta berkurangnya tenaga kerja petani.
“Kami terus berupaya menjaga agar lahan pertanian tidak semakin menyusut. Di sisi lain, regenerasi petani juga penting agar sektor ini tetap bertahan di masa depan,” tuturnya.
Selain dukungan Alsintan, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kestabilan harga gabah di tingkat petani. Pemerintah pusat telah menetapkan harga Rp 6.500 per kilogram yang akan diserap langsung oleh Bulog.
“Ini penting untuk memberi kepastian harga bagi petani saat produksi meningkat, sehingga mereka tetap mendapatkan keuntungan yang layak,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, dengan adanya bantuan Alsintan dan perhatian pemerintah terhadap harga hasil panen, masyarakat petani di Berau, termasuk di Buyung-Buyung dan wilayah kecamatan lain, optimistis pertanian mereka bisa semakin berkembang.
“Dengan fasilitas yang semakin baik, kami ingin sektor pertanian di Berau bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga bisa bersaing secara regional dan nasional,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto