TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan pentingnya peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebagai mitra strategis pemerintah kampung dalam proses pembangunan.
Gamalis mengungkapkan bahwa LPM memiliki tugas krusial dalam membantu pemerintah kampung, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan pembangunan. Namun, ia menekankan bahwa fungsi pengawasan LPM berbeda dengan audit formal.
“Pengawasan LPM itu bukan untuk mencari-cari kesalahan, tapi untuk memastikan aspirasi masyarakat tersalurkan, program berjalan sesuai kesepakatan musyawarah, dan pembangunan kampung berjalan sesuai kebutuhan warga,” ungkap Gamalis.
Dirinya mengingatkan agar kasus perselisihan antara LPM dan pemerintah kampung yang pernah terjadi di beberapa tempat tidak terulang lagi. Menurutnya, hubungan yang harmonis antara kedua pihak sangat penting demi kelancaran pembangunan.
“Kalau hubungan LPM dan kepala kampung renggang, masyarakat sendiri yang akan kebingungan, dan pembangunan pasti terganggu. Kuncinya adalah sinergi, kolaborasi, dan komunikasi yang baik,” tegasnya.
Gamalis menuturkan, LPM merupakan bagian dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang jumlahnya ada lima di setiap kampung, yakni LPM, RT, PKK, Karang Taruna, dan POSYANDU. Seluruhnya kata dia, adalah mitra pemerintah kampung yang berperan aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Meski dana operasional yang diberikan kepada LPM saat ini baru sebesar Rp5 juta per tahun, Gamalis berharap pengurus LPM mampu memanfaatkannya secara efektif.
Bahkan, ia mendorong agar LPM lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi desa, termasuk menjalin kemitraan dengan pihak swasta atau perusahaan.
Ia mencontohkan LPM di Kampung Gunung Panjang yang mampu menggerakkan masyarakat melalui program pengelolaan sampah serta membangun kerja sama dengan perusahaan lokal.
“LPM bisa bergerak di semua bidang, tergantung potensi wilayah masing-masing. Yang penting, tetap berorientasi pada pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa tujuan utama pelatihan peningkatan kapasitas ini adalah memastikan seluruh pengurus LPM memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mereka.
“Orang mau bekerja harus tahu tupoksinya. Kalau tidak, nanti bisa salah langkah, bahkan memicu permusuhan. LPM harus benar-benar memahami perannya sebagai mitra kepala kampung dalam membangun kampung bersama,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto