TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Gideon Andris, menyoroti efektivitas pemasangan U-Gutter (saluran beton tertutup) sebagai salah satu solusi penanganan banjir di sejumlah wilayah di Bumi Batiwakkal.
Ia menilai, tidak semua daerah cocok menerapkan sistem tersebut, bahkan dalam beberapa kasus justru memicu terjadinya genangan air.
“Permasalahan banjir tidak bisa disamaratakan penanganannya hanya dengan pemasangan U-Gutter. Belum tentu satu daerah itu cocok dengan metode ini,” ungkap Dion.
Ia mencontohkan, di wilayah Limunjan yang sebelumnya tidak mengalami banjir, justru mulai terdampak setelah dipasangi saluran beton. Menurutnya, kondisi saluran yang sebelumnya cukup lebar menyusut drastis usai proyek pembangunan dilakukan.
“Dulu paritnya lebar sekitar dua meter, sekarang jadi sempit karena diganti U-Gutter. Alhasil, air tidak tertampung dengan baik dan menyebabkan banjir,” jelasnya.
Gideon menyatakan pihaknya telah menyampaikan temuan ini kepada instansi teknis terkait dan berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Ia juga tetap mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Berau yang terus berusaha melakukan pembangunan infrastruktur, termasuk dalam penanganan banjir.
“Kami tetap apresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan. Tapi harus ada evaluasi dan kajian matang sebelum proyek dilaksanakan,” tegasnya.
Menurutnya, perencanaan yang baik sangat penting agar solusi yang diterapkan benar-benar sesuai dengan karakteristik wilayah dan tidak menimbulkan masalah baru. Ia juga menekankan perlunya eksplorasi alternatif lain selain U-Gutter.
“Dalam hal perencanaan ini jangan hanya terpaku pada satu metode. Banyak pendekatan yang bisa dilakukan, tergantung kondisi wilayahnya,” tuturnya.
DPRD Berau, kata dia, akan terus mendorong agar setiap proyek penanganan banjir berbasis pada data teknis dan pertimbangan lingkungan, sehingga tujuan utama mengatasi banjir dapat tercapai secara optimal dan berkelanjutan. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto