TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam upaya memperkuat nilai-nilai ketahanan pangan sejak dini, Dinas Pendidikan Kabupaten Berau mengapresiasi inisiatif SDN 001 Tumbit Melayu dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Teluk Bayur yang menggelar kegiatan menanam jagung pada Sabtu (2/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi, yakni kebun sekolah dan lahan milik K3S setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, menyampaikan bahwa penanaman jagung ini merupakan bagian dari gerakan pemanfaatan lahan sekolah untuk kegiatan produktif. Menurutnya, ketahanan pangan tidak hanya menjadi urusan pemerintah pusat dan petani, tetapi juga dapat dimaknai dan ditanamkan mulai dari lingkungan sekolah.
“Kegiatan ini adalah contoh konkret bagaimana satuan pendidikan ikut terlibat dalam membangun kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan. Kami sangat mengapresiasi SDN 001 Tumbit Melayu dan K3S Teluk Bayur atas inisiasi positif ini,” kata Mardiatul pada Sabtu (2/8/25).
Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan Berau telah menghimbau seluruh sekolah maupun organisasi pendidikan untuk memanfaatkan lahan yang ada sebagai bentuk kontribusi terhadap isu pangan nasional.
“Kami terus dorong agar sekolah tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas. Pemanfaatan lahan untuk menanam jagung, sayur, bahkan sawit seperti yang sudah dilakukan di beberapa sekolah lain itu sangat kami dukung,” ungkapnya.
Mardiatul menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga memberi nilai tambah dalam proses pembelajaran, terutama dalam penguatan karakter, kerja sama tim, dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Anak-anak bisa belajar langsung tentang proses menanam, merawat, hingga memanen. Ini menjadi pembelajaran kontekstual yang membentuk sikap mandiri dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia berharap seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Berau dapat menjadikan program serupa sebagai agenda rutin. Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan tersebut juga dapat mempererat hubungan antarwarga sekolah.
“Harapan kami, seluruh sekolah memanfaatkan lahan yang tersedia untuk kegiatan positif. Ketahanan pangan bisa menjadi program bersama, bukan hanya untuk hasil panen, tapi juga untuk menanamkan nilai gotong royong dan cinta terhadap tanah sendiri,” pungkasnya.
Kegiatan tanam jagung ini rencananya akan dilanjutkan dengan pembinaan rutin oleh guru dan siswa. Jika berhasil panen, hasilnya akan digunakan sebagai bahan ajar praktikum, konsumsi sekolah, bahkan bisa dijual untuk mendukung operasional kegiatan ekstrakurikuler. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim