TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dalam upaya mendorong keterbukaan informasi dan memperkuat digitalisasi pelayanan di tingkat kampung, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Berau menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengelolaan dan pengembangan website kampung.
Dalam kesempatannya, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menegaskan bahwa keberadaan website menjadi salah satu standar wajib yang harus dimiliki oleh setiap kampung di era keterbukaan informasi saat ini.
“Website kampung adalah salah satu kewajiban standar yang harus dimiliki setiap kampung. Fungsinya bukan hanya untuk dokumentasi lokal, tapi juga sebagai media publikasi yang bisa diakses oleh DPMK Provinsi hingga pemerintah pusat,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini seluruh kampung dan kelurahan di Berau sudah memiliki website resmi. Totalnya mencapai 100 kampung dan 10 kelurahan. Situs web tersebut telah dilengkapi dengan profil dasar kampung, seperti data penduduk, luas wilayah, batas-batas administrasi, potensi lokal, hingga capaian bidang pendidikan.
Namun, Didi menilai, pembaruan konten secara berkala masih perlu ditingkatkan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dan dinamika pembangunan terkini di masing-masing kampung.
Ia mencontohkan, kegiatan kampung seperti sosialisasi, pelatihan, atau program pembangunan berbasis masyarakat, seharusnya juga diunggah secara rutin ke dalam website kampung.
“Profil kampungnya sudah lengkap. Tapi kegiatan-kegiatan seperti ini yang masih jarang di-update. Padahal itu penting untuk transparansi dan informasi publik. Idealnya, website bisa di-update harian, mingguan, atau minimal bulanan, tergantung aktivitas kampung masing-masing,” terangnya.
Untuk mendukung optimalisasi tersebut, pihaknya bahkan membuka kemungkinan untuk menggelar pelatihan atau diklat konten kreator bagi pengelola website kampung. Tujuannya agar para operator tidak hanya mampu mengisi data teknis, tetapi juga bisa menyampaikan informasi kampung dengan cara yang lebih menarik, komunikatif, dan sesuai perkembangan teknologi informasi.
“Kalau memungkinkan, kami sangat mendukung dimasukkannya pelatihan semacam konten kreator dalam program DPMK atau lembaga lain,” ujarnya.
“Tapi kalau kampung langsung mengajukan permintaan ke kami pun, kami siap bantu fasilitasi pelatihannya. Intinya, kami ingin SDM kampung juga melek digital,” sambung Didi.
Lebih lanjut, Didi menyampaikan bahwa saat ini akses internet telah disediakan di seluruh kampung, sehingga tidak ada alasan bagi kampung untuk tidak mengelola website secara aktif. Tantangan terbesar justru terletak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Kami sudah siapkan infrastrukturnya, mulai dari internet sampai hosting websitenya. Sekarang tinggal bagaimana SDM-nya bisa mengelola secara konsisten. Dan kami terbuka, mau permintaan pelatihan itu datang dari DPMK, dari kampung, atau inisiatif langsung—kami siap support,” paparnya.
Upaya digitalisasi informasi kampung ini dinilai sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Berau dalam mewujudkan transparansi pemerintahan hingga ke tingkat terbawah.
Ia menambahkan, dengan website sebagai platform utama, kampung tidak hanya mampu mendokumentasikan potensi dan kegiatan mereka secara mandiri, tetapi juga membuka ruang komunikasi yang lebih luas dengan masyarakat dan pemerintah di atasnya.
“Langkah ini juga menjadi bagian penting bagi kita dalam mendukung program prioritas nasional seperti Desa Digital, yang menekankan pentingnya teknologi informasi sebagai alat untuk mempercepat pembangunan berbasis komunitas,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim