TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Menanggapi isu terkait dugaan pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa tidak ada praktik tersebut.
Kualitas Pertamax dipastikan sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, yakni Research Octane Number (RON) 92.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan bahwa semua produk BBM yang masuk ke terminal merupakan produk jadi dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina sudah dalam bentuk jadi sesuai spesifikasinya. Pertalite memiliki RON 90, sedangkan Pertamax memiliki RON 92,” ujar Heppy, Jumat (28/2/2025).
Hanya Penambahan Warna dan Aditif, Bukan Pengoplosan
Heppy menjelaskan bahwa di terminal utama BBM, Pertamina hanya melakukan injeksi warna (dyes) agar produk lebih mudah dikenali masyarakat serta penambahan aditif untuk meningkatkan performa Pertamax.
“Jadi bukan pengoplosan atau mengubah RON. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” tegasnya.
Pertamina Patra Niaga juga menegaskan bahwa seluruh proses Quality Control (QC) dilakukan secara ketat.
Selain itu, distribusi BBM juga diawasi langsung oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) guna memastikan tidak ada penyimpangan dalam penyaluran ke masyarakat.
Lebih lanjut, Heppy menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen menjaga tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) untuk memastikan ketersediaan produk berkualitas bagi konsumen.
“Kami menaati seluruh prosedur demi menjamin kualitas BBM yang beredar di masyarakat,” tambahnya.
Dengan adanya penegasan ini, Pertamina Patra Niaga berharap masyarakat tidak termakan isu miring terkait dugaan pengoplosan Pertamax dan tetap percaya pada kualitas BBM yang disalurkan melalui jalur resmi. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim