TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kelurahan Rinding Kecamatan Teluk Bayur mengelar pelatihan siap siaga bencana, Senin (7/10). Kegiatan pelatihan dipusatkan di Kantor Kelurahan dengan diikuti oleh 50 peserta dari unsur RT, LPM, Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtimbas dan warga.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari BPBD Kabupaten Berau. Dengan alokasi anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2019 Kelurahan Rinding atau yang sering disebut dana kelurahan. Kegiatan ini megambil tema ‘Penanganan Secara Dini Kebakaran di Lingkup Perumahan dan Lingkungan’.
Ketua Panitia Kegiatan, Nana Rosida menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menambah keterampilan dan wawasan penanganan secara dini kebakaran di lingkup perumahan dan lingkungan. Serta sebagai upaya preventif dan edukasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran.
“Ini menjadi bagian untuk memberikan informasi kepada peserta apa saja yang harus dilakukan dalam mencegah kebakaran. Serta langkah apa yang diambil jika terjadinya musibah kebakaran nantinya,” jelasnya.
Nana menjelaskan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga metode yaitu, tahap I pembukaan pelatihan, tahap dua pemberian materi oleh narasumber dan tahap ketiga praktikum lapangan oleh narasumber. “Dengan adanya informasi yang disampaikan ini bisa memberikan pemahaman penuh kepada peserta untuk mengatisipasi musibah kebakaran,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Kecamatan Teluk Bayur, Novian Hidayat memberikan apresiasi atas pelatihan yang dilaksanakan ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini perlu dilakukan secara rutin. Karena informasi yang diberikan merupakan bekal kepada masyarakat sebagai langkah preventif mencegah kebakaran.
“Lebih baik kita mencegah sebelum terjadi. Apa saja yang harus dijaga untuk mencegah kebakaran ini terjadi. Yang jelas ada juga tindakan awal jika terjadinya kebakaran sebelum petugas pemadam kebakaran meluncur ke lokasi,” tegasnya.
Novian juga menyampaikan bahwa dalam tahun ini musibah kebakaran di perumahan dan lingkungan sering terjadi. Tentu harus ada pengetahuan yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi musibah ini jika terjadi lagi.
“Minimal ada pengetahuan dasar yang dimiliki masyarakat. Saya harapkan juga peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa mengaplikasikan dan menyebarkan ilmu yang diproleh sehingga informasi bisa menyebar secara luas,” pungkasnya. (hms5)