TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Saluran irigasi di Kecamatan Segah ditemukan oleh warga setempat tidak setandar SOP dalam pengerjaanya, bagimana tidak proyek yang telah menelan Miliaran Rupiah mengunakan Anggaran APBN Pusat itu sangat rapuh semenisasi pengecocrannya. Sehinga irigasi yang belum diresmikan itu dapat dipastikan akan hancur bila dialiri air.
Berdasarkan penelusuran awak media di lokasi. Benar saja, semenisasi yang tidak setandar dari campuranya menunjukan rapuhnya cor irigasi bila sedikit tercongkel.
Perairan Irigasi yang masuk wilayah adminstrasi kampong Harapan Jaya Kecamatan Segah lantas mendapatkan tanggapan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau.
Ditemui diruang kerjanya, Ketua DPRD Berau H Madri Pani, pada Rabu,(8/7/2020) mengatakan, sangat menyayangkan hal tersebut. Karena bantuan dari provisi atau dari puasat seharusnya lebih maksimal dalam peruntukanya.
“Tentunya sangat disayangkan sekali, karena bantuan yang seharusnya untuk kepentingan umum tidak maksimal dalam pengelolahannya. Jadi bagaimana nanti kedepanya adanya pengawasan pengecekan spesifikasi kelayakan dan RAB nya,” Ucapnya.
“Kita akan tingkatkan lagi dari pengawasan dan bila asal anggaran dari provinsi kita akan surati Provinsi kenapa pembanguanan yang dilakukan tidak sesuai denagan Spek yang ada, sehingga tidak bermanfaat bagi masyrakat,” tambahnya.
Lanjut Madri Pani, Irigasi mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian yang berkesindambunagan. Perubahan tujuan pembangunan pertanian dari upaya peningkatan produksi untuk swasembada beras ke arah peningkatan ketahanan pangan.
“Kedepan kita berharap pemenang tender untuk selalu berkomunikasi dengan pemerintah setempat seperti Kepala Kampung, RT setempat, dan memasang plang Proyek biar jelas nominal anggran dan asal anggaran. Sehingga transfarasi pengerjaan proyek itu berjalan dengan baik,” Pungkasnya. (Tim/Adv)