TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Si jago merah kembali beraksi dan menghanguskan 23 rumah di Jalan Milono, Tanjung Redeb, Berau, pada Minggu (26/1/25) pukul 04.00 WITA dini hari tadi. Api yang cepat membesar membuat tim Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Berau harus bekerja extra.
Pasalnya, saat kejadian, hanya 17 personel dan 10 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan. Jumlah personel Damkar di seluruh wilayah Berau, yang meliputi 13 kecamatan, hanya mencapai 40 orang.
Di markas utama Tanjung Redeb tersedia 17 personel, sedangkan Kecamatan Kelay hanya memiliki satu personel.
Analis Kebakaran Muda Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Askar Huseiri, menyebutkan bahwa kendala utama dalam penanganan kebakaran adalah minimnya jumlah personel. Sejak BPBD Berau didirikan, pihaknya sudah mengajukan permohonan penambahan personel, namun hingga kini belum terealisasi.
“Jika personel kami terbatas, seringkali saat memadamkan api, selang air diambil alih oleh warga yang ikut membantu. Hal ini menyulitkan kami untuk mengendalikan situasi,” jelas Askar, Minggu (26/1/25).
Saat ini, BPBD Berau hanya dapat mengerahkan 17 personel, termasuk yang sedang libur (off-duty). Jika jumlah tersebut tidak mencukupi, personel dari kecamatan terdekat akan dikerahkan ke lokasi kejadian.
Selain masalah jumlah personel, Askar juga menyoroti keterbatasan unit mobil pemadam dan peralatan pendukung, yang masih menggunakan perlengkapan seadanya. Ia menegaskan bahwa penambahan personel perlu disertai dengan peningkatan kualitas dan jumlah peralatan.
“Kami berharap ada penambahan personel sekaligus perlengkapan pendukung untuk memaksimalkan penanganan kebakaran,” bebernya.
BPBD Berau terus mengusulkan penambahan personel kepada pemerintah daerah. Askar berharap tahun 2025 ini permohonan tersebut dapat segera direalisasikan.
“Kami sangat berharap penambahan personel bisa segera dilakukan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Izzatullah
Editor: Dedy Warseto





