TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Sebanyak 77 kampung dan 2 kelurahan di Kabupaten Berau mendapatkan bantuan dari Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) Tahun 2024.
Bantuan yang berasal dari bank dunia ini bertujuan untuk mengelola dana karbon dari program pengurangan emisi karbon.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Tentram Rahayu mengatakan, sangat menyambut baik dengan adanyaa bantua FCPF-CF yang telah diberikan kepada 77 Kampung dan 2 kelurahan yang ada di Kabupaten Berau.
“Bantuan ini tepat, karena memang kampung sangat berperan aktif dengan penjualan karbon. Walau, tidak semua kampung menerima bantuan,” ucapnya.
Tentram Rahayu mengharapkan, dana itu dapat berperan optimal selain menjaga lingpangan, ketahanan pangan dan ekonomi di kampung. Agar, pengelolaan dapat lebih terarah.
“Contohnya kampung yang memiliki usaha madu, nah itu dapat menggunakan dana tersebut,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa dana ini berasal dari bank dunia yang diturunkan melalui DPMD provinsi. Dengan, 2 kategori yaitu reward dan performa.
Keduanya, merupakan usaha dalam pengelolaan emisi karbon yang ada di perkampungan.
“Untuk yang performa dibagi rata Rp349.000.000 per kampung, sementara kategori reward diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk kampung yang fokus pada pengelolaan emisi Karbon,” jelasnya.
Disebutnya bahwa sebenarnya bantuan yang diberikan sangat wajar. Hal itu dikarenakan perkampungan yang memiliki peran dalam menjaga hutan sebagai penghasil Karbon.
Bantuan ini pun didapatkan dari perjuangan panjang Gubernur hingga ke Pemerintah Kabupaten Berau.
“Dulu kan kita diklaim tidak dapat menjual karbon, ternyata karbon tersebut dapat menghasilkan,” tuturnya.
Oleh karena itu, DPMK Berau berharap dengan banyaknya sumber anggaran untuk kampung dapat dilakukan pengelolaan dana yang diperoleh dapat digunakan dengan baik.
“Dana kampung sudah cukup besar dari APBN, APBD hingga dari pihak ketiga. Semua perlu kerja sama baik antar Pemerintah kampung dengan BUMK, RT, Posyandu, Karang Taruna, dan LPM yang ada di masing-masing kampung untuk pengelolaannya,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim