KELAY, PORTALBERAU– Lokasi Eco Lodge ini bagaikan potongan alam Eropa, yang terlempar di Kampung Merabu, saya pun dibuat takjub ketika tiba sore hari, sebelum temaram bergegas keperaduan malam.
Sekarang saya datang lagi ke kampung ini, namun suasananya lebih spesial karena diajak turut serta mengikuti kunjungan Wakil Bupati H. Agus Tantomo, untuk mengexplore wisata kampung yang berjuluk (ASIK) Aman, Sehat, Indah dan Kreatif .
Hunian menyatu dengan alam dan ramah lingkungan ini menjadi tempat menginap kami, sebelum menuju lokasi wisata yang masuk daftar list kunjungan. Suasana alam nan sejuk berhadapan dengan Gunung Karst makin melengkapi keindahan tanah Merabu.
“Tiga tahun lalu, pak Wabup datang kesini menyaksikan penyerahan rumah singgah dari TNC,” tutur Agustinus Karan, membuka obrolan dan memvisualisasikan ingatannya sore itu.
Dikatakannya, rumah singgah ini biaya operasional dan perawatan sepenuhnya ditangani Bumdes Kerima Puri, meskipun beberapa bagian warna kayu mulai tergerus usia dan mengalami perubahan warna.
Ia tetap optimis kedepan dapat dipercantik kembali, ketika jumlah kunjungan akan meningkat seiring dengan dibukanya objek wisata pasca new normal. Dan Merabu katanya, memiliki destinasi wisata yang unik untuk meraih pundi-pundi rupiah dari kantong wisatawan.
“Wisatawan luar sangat senang menginap disini, semoga kedepan jumlah kunjungan meningkat,”jelasnya.
Wabup H. Agus Tantomo pun merespon harapan kepala kampung dan masyarakat Merabu yang punya kemauan dalam memajukan sektor wisata dan menghidupkan rumah singgah ini. Menurutnya, bentuk kenyamanan plesir dari lokal dan luar daerah tidak hanya dihadapkan dengan menawarkan destinasi wisata saja.
Tetapi ada faktor-faktor penunjangnya, wisatawan pasti ingin mendapatkan penginapan layak huni yang mudah,murah sekaligus mampu membuka ekonomi baru.“saya kagum atas kemauan mereka, Insya Allah saya akan berusaha membantu,” tutur Wabup.
Ia berpesan, rumah hunian dengan konsep menyesuaikan alam ini agar dikelola secara professional meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Selain itu juga perlu menambah atau mendata rumah warga yang layak, untuk dijadikan homestay.
Diungkapkannya, layak disini, tentu ada kriteria, misalnya kebersihan lingkungan dan rumah, ada air bersih, kamar mandi dan utama adalah pelayanan pemiliknya.
“Saya yakin, ketika ini sudah berjalan dengan baik, tentu akan dirasakan manfaatnya oleh warga kampung,”ungkapnya.
Akhirnya saya harus ijin untuk bergegas mandi, karena warna-warna senja telah mengambang pekat mengiringi obrolan sore itu, seandainya boleh menarik waktu rasanya ingin kembali ke kampung ini, naik ke puncak Ketepu dan hanyut dalam buaian alamnya.
Sumber: pemkab Berau