TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sejumlah rumah masyarakat di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Berau mengalami kerusakan yang parah akibat ‘diterjang’ glombang pasang.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Kampung Payung-payung, Rico mengatakan bahwa gelombang tinggi disertai angina kencang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.
Bahkan menurutnya gelombang tersebut sampai saat ini masih terus terjadi.
“Sampai saat ini gelombang masih terjadi, dan ditakutkan jika ada penanganan akan berdampak luas ke masyarakat,” ujarnya kepada awak media Rabu (18/9/2024).
Dijelaskannya bahwa akibat gelombang tersebut kurang lebih sudah ada sebanyak 12 rumah warga yang hancur akibat terjangan gelombang tersebut.
“Menurut data ada 12 rumah, tetapi yang rusak parah itu ada lima rumah,” ungkapnya.
Salah satu langkah untuk memecah gelombang tersebut, saat ini dirinya bersama masyarakat sedang bergotong-royong untuk membuat tanggul sederhana dari batu dan pasir yang dimasukan kedalam karung.
Hal tersbeut dilakukan guna meminimalisir adanya gelombang pasang pada saat pagi hari.
“Karena kemungkinan gelombang ini akan terus terjadi hingga beberapa hari kedepan mengingat pasang tertinggi air laut terjadi di kisaran 18 hingga 20 September,” sebutnya.
Terkait dengan hal ini, dirinya sudah sejak lama mengusulkan terkait dengan tanggul memecah gelombang pada saat rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Tetapi, sampai saat ini terkait dengan usulan tersebut belum juga teralisasi.
“Usulan sudah sering kita gaungkan, tetapi belum ada ‘titik terang’ dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalah hal ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” tegasnya.
Padahal, menurut ia tanggul pemecah gelombang tersebut sangat dibutuhkan warga Kampung Payung-payung. Pasalnya, jarak antara rumah dan tepi pantai sangat dekat.
“Karena jika gelombang tinggi, masyarakat sudah mulai was-was, hal seperti ini bukan sekali dua kali terjadi,” imbuhnya.
Sehingga dengan adanya hal ini dirinya meminta kepada Pemkab Berau dan OPD terkait agar bisa memprioritaskan terkait dengan pembangunan tanggul memecah gelombang.
“Semoga saja dengan adanya musibah ini bisa menjadi perhatian dari Pemkab, agar mereka bisa bertindak cepat mencegah adanya kerusakan rumah warga akibat gelombang ini,” tandasnya (*)
Editor: Dedy Warseto