TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Untuk mencegah terjadinya perundungan atau bullying di lingkungan sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Berau siap memfasilitasi setiap ruang kelas di sekolah-sekolah yang ada di Berau, dengan kamera pemantau atau CCTV.
Hal itu disampaikan Sekretaris Disdik Berau, Ali Syahbana saat ditemui Portal Berau di ruang kerjanya, Kamis (13/6/2024).
“Sudah kami sampaikan ke sekolah-sekolah, kalau memang membutuhkan CCTV dan tidak ada anggarannya, bisa saja langsung mengajukan ke Disdik. Karena kami hanya akan mengadakan CCTV berdasarkan permintaan dari sekolah,” ujarnya.
Selain untuk mencegah bullying, Ali menyebut CCTV juga dapat meminimalisir tindak kriminal di dalam kelas, seperti pencurian dan lain hal yang merugikan.
“Karena jam istirahat itu biasanya ada sebagian murid yang tetap di dalam kelas, dan menjadi potensi terjadi bullying maupun kriminal, karena tidak semua guru mengawasi. Kalau ada CCTV kan jadi bisa dipantau kegiatan mereka,” tambahnya.
Namun hingga saat ini, Ali mengaku belum ada sekolah yang mengajukan usulan pengadaan CCTV karena beberapa alasan.
“Kami menunggu saja pengajuan sekolah. Tapi sepertinya banyak sekolah yang menganggap masih aman-aman saja atau mungkin belum punya waktu untuk datang ke kami menyampaikan permohonannya itu,” sambungnya.
Ia juga menyebut jika ada sekolah yang mengajukan CCTV, pihaknya akan menganggarkan sesuai kebutuhan sekolah secara kolektif.
“Diajukan saja ke kami, kami akan tindaklanjuti. Karena memang pengadaan CCTV ini tidak bisa begitu saja dari kami, harus ada dasar kami mengadakan barang ini, yaitu pengajuan dari sekolah,” tutupnya.
Pada kegiatan sebelumnya, Bupati Berau, Sri Juniarsih didampingi Wakil Bupati Berau, Gamalis sempat menandatangani spanduk bertuliskan deklarasi “stop bullying” Kabupaten.
Dilanjutkan dengan penandatangan oleh Wabup dan unsur Forkopimda serta OPD yang hadir.Sri mengatakan bullying atau perundungan, sebenarnya untuk anak-anak itu tidak dianjurkan sama sekali dan harus segera di atasi karena itu akan mengurangi kepercayaan diri anak.
Kemudian juga akan menimbulkan kekerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sehingga kita wajib memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk tidak melakukan hal-hal tersebut. Kita harus memberikan motivasi-motivasi dengan cara-cara yang lebih menarik dalam memajukan diri mereka,” ucapnya.
“Kita membully teman-teman, belum tentu juga kita sempurna. Alangkah lebih baiknya kalau kita saling memacu dan menggali potensi kita tanpa harus merendahkan yang lain karena semua itu butuh proses untuk belajar dan maju. Maka dari itu saya tidak setuju adanya bully atau perundungan,” tegasnya beberapa waktu lalu. (adv/mrt)
Editor: Dedy Warseto