TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Imbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah memang membuat beberapa kalangan masyarakat merasa jenuh. Namun, hal itu memang penting guna mencegah pandemi Virus corona di Kabupaten Berau.
Merasa bingung dan jenuh tak ada aktifitas dirumah, beberapa ibu rumah tangga ini mengisi waktu dengan membuat masker kain menggunakan bahan hijab yang merupakan dagangan mereka sendiri. Salutnya, masker yang mereka buat dibagikan kepada masyarakat.
Wiwi Amir Mengatakan, jika awal ide mereka muncul saat ia bersama sang kakak sedang menonton Televisi. Pada satu siaran ia melihat seorang Dokter yang membeli masker jutaan rupiah hanya untuk dibagikan secara gratis.
“Dari acara itu, kami salut dengan sang dokter dan berpikiran bahwa apa yang bisa kami perbuat untuk mambantu masyarakat,” ungkapnya saat ditemui disela-sela kegiatannya.
Setelah berpikir beberapa saat, ia dan sang kakak yang memiliki toko pakaian muslimah mencari bahan yang bisa dibuat masker. Alhasil, ia dan sang kakak bersama beberapa keluarga lain membuat masker menggunakan kain jilbab.
“Dari hari pertama kita bisa bikin 50-60 pcs masker yang model dua kapur agar dalamnya bisa diisi tisu. kita liat di FB ada tim Jumat berbagi dan kita tawarkan. Alhamdulillah respon masyarakat bagus dan kita semakin semangat membuat,” ungkapnya.
Guna memasarkan masker buatan mereka, Wiwi memposting melalui FB dan Instagram dengan membuat janji terlebih dahulu jika ada warga yang ingin mengambil.
“Kita batasi satu rumah itu 2 masker aja, karena terbatas. Kami juga bikin janji dulu untuk menghindari tumpukan warga dirumah,” tambahnya.
Hingga saat ini, ada sudah ada beberapa bantuan kain untuk membuat masker, namun pihaknya tetap menggunakan kain jilbab untuk tali masker sehingga kain untuk badan masker bisa digunakan sebanyak mungkin.
“Kami ucapkan terimakasih kepada donatur yang membantu. Jika memang ada donatur instansi atau kelompok yang ingin minta dibuatkan dalam jumlah besar kami juga membatasi, dan lebih baik beri kami dalam bentuk uang agar kami bisa membeli bahan yang dibutuhkan, jika ada kain yang kami beli melebihi target, maka sisa kain yang ada tetap kami buat untuk dibagikan,” pungkasnya. (*)