TALISAYAN, PORTALBERAU- Anggota Komisi III DPRD Berau, Subroto soroti Rumah Sakit Umum Talisayan yang melayani masyarakat Kecamatan Biatan hingga Kecamatan Biduk-biduk yang kondisinya sangat kurang baik memberikan pelayanan kesehatan.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan, kondisi rumah sakit tersebut sangat memprihatikan yang akibatnya tidak dapat maksimal memberikan pelayanan kesehatan masyarakat wilayah pesisir selatan.
“Fasilitas-fasilitas yang ada kurang memadai. Saya pernah jalan-jalan ke sana, lahan sekitar rumah sakit sudah seperti hutan kecil yang banyak semak belukar,” ungkap Subroto.
Dirinya meminta Pemkab Berau pada Tahun 2024 bisa memberikan anggaran lebih besar untuk membangun rumah sakit itu menjadi lebih baik, kata dia bisa jadi rumah sehat dengan pembenahan fasilitas di luar agar pasien yang sedang masa penyembuhan bisa lebih cepat sembuh.
“Kalau bisa diberikan anggaran diperbanyak sebanyak Rp 25 Miliar,” tegasnya.
Selain itu diakuinya juga, kondisi bangunan rumah sakit juga tidak kalah memprihatinkan. Ia menginginkan ada kelas-kelas di setiap ruangan inap pasien agar pasien memiliki pilihan untuk memperoleh ruang inap yang memiliki fasilitas lebih baik.
“Selama ini kan ruang inapnya sepertinya cuman satu ruangan yang bisa menampung pasien 6 orang
Ia mendorong fasilitas penunjang di rumah sakit itu bisa lebih diperhatikan pemerintah daerah supaya ini menjadi rujukan bagi masyarakat yang berada di pesisir.
“Tentunya ini juga dapat meringankan RSUD Dr Abdul Rivai yang ada di Tanjung Redeb ketika semua yang sakit bisa diatasi di Rumah Sakit Talisayan dan tidak perlu dirujuk ke Tanjung Redeb lagi,” bebernya
“Yang jadi masalah ini fasilitas tidak ada, jadi sedikit-sedikit dibawa ke tanjung, karena saya juga tahu pak direktur rs Talisayan tidak mau ambil resiko terkait dengan nyawa pasiennya,” sambungnya.
Subroto berharap, pembenahan fasilitas penunjang di Rumah Sakit Talisayan tersebut menjadi prioritas Pemkab Berau. Kata dia, pemenuhan fasilitas jalan dan lainnya memang penting, tapi menurutnya jauh lebih penting pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Saya minta rumah sakit Tahun 2025 harga mati tolong diperbaiki sebaik-baiknya,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Wahyudi
Editor : Dedy Warseto