TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan SDM Setkab Berau, Jaka Siswanta membuka Agenda Pembentukan dan Penguatan Kampung KB Kabupaten Berau di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (21/11/23).
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Staf Ahli Bidang Keuangan dan SDM Setkab Berau, Jaka Siswanta mengatakan mewakili Pemkab Berau, dirinya menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini dalam rangka implementasi Inpres Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di setiap desa/kelurahan/kampung.
“Kegiatan ini juga merupakan wujud akselerasi dari pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kampung KB yang ada di wilayah Kabupaten Berau,” ungkap Jaka.
Lanjutnya, perlu diketahui, bahwasanya perubahan lingkungan strategis yang terjadi pada tahun 2021 lalu, di mana BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, sehingga perlu dilakukan penyesuaian arah program kebijakan Program Bangga Kencana dengan menambahkan program percepatan penurunan stunting ke dalam unsur kolaborasi.
Kata dia, hal ini selaras dengan agenda pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang merupakan pilar bagi pencapaian visi Indonesia 2045, yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan tinggi, berbudaya, berakhlak dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
“Penting kiranya mengatasi berbagai persoalan dengan menyiapkan SDM yang berkualitas, termasuk melalui pembentukan Kampung KB di tataran kelurahan dan kampung yang ada di Kabupaten Berau,” bebernya.
Menurutnya, tidak dapat dimungkiri, salah satu syarat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia adalah tercapainya penduduk tumbuh seimbang. Prasyarat ini dapat diwujudkan melalui pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas, dan pengarahan mobilitas penduduk.
“Ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,” katanya.
Jaka menjelaskan, dalam rangka pembangunan kualitas SDM, Berau masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan serius, yang mana salah satu permasalahan utama adalah masih tingginya prevalensi stunting yang diderita oleh anak balita di Berau.
“Namun perlu diingat, stunting disebabkan oleh faktor multi-dimensi, sehingga penanggulangannya membutuhkan keterlibatan lintas sector secara kolaboratif. Artinya, pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan membutuhkan seluruh perangkat terkait,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya mendorong peran aktif jajaran DPPKBP3A, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Tim Percepatan Penurunan Stunting dan serta seluruh perangkat yang ada. Lakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui aksi intervensi yang telah ditetapkan.
Jaka juga menambahkan, sasaran umum Pembangunan Program Bangga Kencana antara lain terkendalinya perkembangan reproduksi remaja, terkendalinya laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya ketahanan keluarga dan terbentuknya kelembagaan dan jaringan pengelolaan KB.
“Keberhasilan Program KB bukan hanya nmerupakan keberhasilan pemerintah saja, akan tetapi merupakan keberhasilan seluruh komponen serta kader KB yang ada, melalui program-program lintas Instansi, bersifat koordinatif dan sinergis, seperti penyuluhan masyarakat, konseling dan pendampingan calon akseptor dan sebagainya,” pungkasnya. (Yud/Ded)