TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Anggota Komisi II DPRD Berau, Nurung, menyoroti terkait harga beras yang kian melambung dalam beberapa pekan terakhir. Ia meminta Pemkab Berau mengendalikan kenaikan harga tersebut agar tetap dapat dijangkau masyarakat.
“Memang kenaikan harga beras ini bukan cuma terjadi di Kabupaten Berau saja, bahkan hampir seluruh Indonesia mengalami kenaikan harga. Tetapi Pemkab Berau juga harus bisa melakukan pengendalian, jangan sampai kenaikan harga bahan pokok ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat menengah ke bawah tentunya,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 42, Selasa (17/10/2023).
Lanjut Nurung, kenaikan harga beras saat ini kemungkinan akibat gagal panen yang terjadi di kalangan petani, sehingga rata-rata harga beras yang biasanya berkisar Rp 12.000/kilogram kini melambung hingga Rp 16.000/kilogram.
“Sepertinya akibat gagal panen. Tetap penyebab gagal panen ini yang kita belum ketahui, apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan panen di kalangan petani,” katanya.
Pemkab Berau harus melakukan pengendalian harga beras agar tidak terjadi inflasi. Salah satu upaya dikatakannya adalah dengan melaksanakan operasi pasar murah yang dapat membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan beras.
“Jangan sampai tingginya harga beras ini membawa dampak negatif terhadap ekonomi masyarakat. Jadi pemerintah harus bergerak cepat melakukan operasi pengendalian di pasar. Dan tentunya harus mengetahui juga apa sebenarnya penyebab dari melambungnya harga beras. Karena beras ini merupakan bahan pokok yang sangat diutamakan masyarakat,” tandanya. (Mrt/Adv/Ded)