TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menerima kedatangan TIM Department for Environment, Food & Rural Affairs Department for Environment Food & Rural Affairs (Defra) UK dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dalam rangka silaturahmi dan audiensi pembahasan hasil emisi karbon Kabupaten Berau di Rumah Dinas Bupati, Jalan Cendana, Kecamatan Tanjung Redeb, Sabtu (23/7/23).
Hadir dari Kementerian Lingkungan Hidup Inggris, International Biodiversity and Climate Director at UK Defra, Andrea Ledward dan Senior Policy Adviser, Timber Regulations, at UK Defra, Ross Jones. Mereka didampingi tenaga ahli dari Kedutaan Besar Inggris di Indonesia.
Pada saat diskusi, Andrea mengatakan, tidak hanya ingin bersilaturahmi saja, pihaknya juga ingin mempelajari keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Berau. Karena menurutnya, Berau memiliki ekosistem mangrove yang sangat indah dan spesies endemik seperti Bekantan.
“Saya mengapresiasi Pemkab Berau yang selama ini telah berkomitmen menjaga lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di wilayah pesisir Berau,” ungkap Andrea.
Ditemui usai pertemuan, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa pihaknya menerima tamu dari Negara Inggris yang didampingi oleh YKAN yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa di Kabupaten Berau ada upaya menjaga hutan dan melestarikan mangrove.
“Mereka senang sekali dan berupaya melakukan negosiasi mengingat emisi karbon itu bernilai. Mengurangi emisi dan meningkatkan karbon agar kita bisa memperoleh harga yang sesuai,” ungkap Sri.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengucapkan terimakasih atas kunjungan ini dan ia menyebutkan bahwa Pemkab Berau sangat berkomitmen untuk menjaga ekosistem mangrove yang ada di Bumi Batiwakkal ini.
“Ini merupakan salah satu program prioritas kami. Karena mangrove membantu menurunkan emisi karbon dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami sangat serius dalam hal ini, karena ini terkait dengan melindungi kekayaaan keanageragaman hayati dan menjaga sumber penghidupan masyarakat Berau,” bebernya.
Lanjutnya, Sri mengakui bahwa selama ini Pemkab Berau tidak melaksanakan segala sesuatunya sendiri. Karena selama ini pihaknya menggandeng mitra pembangunan untuk menjalankan dan menyukseskan program perlindungan mangrove dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Dukungan dari teman-teman NGO di Berau dan YKAN sangat luar biasa. Kami tidak bisa berjalan sendiri. Banyak pencerahan dan dukungan yang kami peroleh. Apalagi Program ini meningkatkan keanekaragaman hayati, mencegah dampak perubahan iklim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Berau,” terangnya.
Selain itu Sri juga menceritakan soal inisiatif program restorasi mangrove dan tambak berkelanjutan yang dikembangkan Dinas Perikanan Berau dan YKAN, yang disingkat Shrimp Carbon Aquaculture (Secure).
“Kita berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong produksi udang berkelanjutan dengan tetap memberikan ruang untuk restorasi ekosostem mangrove,” paparnya.
Sri berharap, Pemkab Berau dapat terus memperoleh dukungan dari dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup Inggris dalam upaya menurunkan emisi.
“Kami terus berupaya menjaga lingkungan, hutan dan mangrove serta ekosistem pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan pesisir disamping juga dapat memberikan udara bersih bagi dunia,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)