TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau terus berupaya menekan angka stunting. Salah satunya dengan mengidentifikasi sejak dini persoalan gizi buruk pada anak.
Salah satu upayanya adalah dengan memperoleh data melalui gerakan Kelas Gizi Balita (Lasgita).
Melalui gerakan Lasgita, dikatakan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, gangguan pertumbuhan pada anak, khususnya pada usia 1.000 hari pertama, dapat dideteksi dan diidentifikasi. Namun hal itu tentunya dengan diikuti langkah terpadu lainnya.
“Minimal dapat mencegah permasalahan pertumbuhan pada anak sejak dini,” katanya.
Tak hanya melalui gerakan Lasgita, Sri juga meminta pihak terkait agar memaksimalkan fungsi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), khususnya untuk melaporkan hasil pemeriksaan balita di Posyandu.
“Dengan cara itu, kita bisa mengetahui dan memberikan tindakan yang sesuai dengan masalah yang ada,” lanjutnya.
Sri berharap hal itu juga bisa menjadi investasi jangka panjang untuk mewujudkan kesehatan, khususnya penurunan kasus stunting di Kabupaten Berau. Ia juga berharap peran Posyandu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan Berau, dapat maksimal untuk mensukseskan gerakan Lasgita.
“Tak hanya stakeholder, masyarakat juga tidak kalah penting untuk berperan aktif mensukseskan gerakan Lasgita ini. Karena harapan kita semua adalah anak dapat tumbuh dengan baik dan sehat sesuai perkembangan usianya,” tandasnya. (Ded/mrt)
RKDK Paslon Pilkada Berau Ditutup, KPU Pastikan Transparansi dan Audit Ketat
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Berau 2024 memasuki masa tenang, diiringi dengan penutupan Rekening Khusus Dana Kampanye...