TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim menyebut, Kabupaten Berau memiliki tiga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, yakni TPA Bujangga, TPA Tanjung Batu dan TPA Talisayan.
Diakuinya fasilitas di tiga TPA tersebut memang belum lengkap, terutama untuk daerah pesisir.
“Untuk TPA Tanjung Redeb atau Bujangga sudah sedikit-sedikit kami perbaiki dan lengkapi fasilitasnya, ada yang sebagian rusak dan sedang dalam proses pengadaan,” ujar Mustakim, Selasa (23/8/22).
Lanjutnya, khusus TPA Bujangga saat ini sudah siaga darurat dan pihaknya akan gotong royong dengan pihak ketiga dalam penanganannya. Khususnya untuk membuat lubang darurat di belakang tempat penampungan sampah saat ini.
“Kita kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk membuat itu dan Alhamdulillah untuk penanganan progresnya sekarang paling tidak kalau hujan, tidak tercium bau lagi. Tapi sekarang ini sistemnya pendamping,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk TPA Talisayan saat ini memerlukan alat angkutan sampah berupa dump truck. Sebab saat ini masih pinjam pakai satu unit mobil dari Tanjung Redeb.
Ke depan akan ada pengadaan unit baru untuk TPA di daerah pesisir tersebut, yaitu masing-masing satu unit untuk TPA Talisayan dan TPA Tanjung Batu.
“Sementara ini kita pinjamkan satu unit dari Tanjung Batu untuk TPA Talisayan. Sembari menunggu proses pengadaan dua unit mobil dump truck untuk Talisayan dan Tanjung Batu,” ungkapnya.
Mustakim menyebut, pihaknya akan terus berupaya melakukan pembenahan di TPA Talisayan. Selama ini memang sering terjadi penumpukan sampah, namun kini pihaknya akan segera membenahi TPA tersebut. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah jalan masuk yang masih belum diaspal.
“Insyaallah jalan ke belakang yang tanah akan mendapat bantuan pokir dari anggota DPRD Berau dan akan dilakukan semenisasi sepanjang 50 meter. Karena dibelakang adalah jurang, kita tinggal anggarkan untuk biaya dorong sampah ke jurang saja,” terangnya.
Menurut Mustakim, TPA Talisayan saat ini tidak membutuhkan alat berat, karena apabila terjadi kerusakan, tidak ada yang bisa melakukan perbaikan di sana. Jadi pihaknya hanya akan menurunkan alat berat setahun dua kali untuk mendorong sampah ke jurang.
“Jadi sistemnya sampah didorong ke jurang dan ditimbun,” katanya
Selain itu, dirinya menegaskan bahwa pihaknya juga melakukan proses penanganan untuk TPA di Tanjung Batu. Mustakim mengaku, TPA tersebut ke depannya harus dilakukan pemindahan. Sebab setelah dilakukan pengecekan ternyata TPA masuk ke area mangrove.
“Karena sudah terlanjur dipakai, kita akan proses pemindahan. Kita juga bekerjasama dengan perusahaan sawit di sana untuk membantu alat berat. Dua minggu lagi akan kita cek progres penggalian dan penimbunan di sana,” pungkasnya. (yud/mrt)
Pererat Persatuan Pasca Pilkada, IPKL Berau Gelar Deklarasi Damai di HUT ke-10
PORTALBERAU, TANJUNG REDEB – Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Berau, khususnya yang tergabung dalam IPKL Lapangan Pemuda Tanjung Redeb, menggelar...