TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau bersama stakeholder terkait, melaksanakan rapat evaluasi peningkatan capaian vaksinasi Covid-19 se-Kabupaten Berau, Jumat (27/5/22).
Dalam rapat evaluasi yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hendratno, diketahui beberapa kendala selama proses pelaksanaan vaksinasi di 13 kecamatan. Diantaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi Covid-19 serta minimnya vaksinator yang bertugas di lapangan.
Dikatakan Hendratno, pemberian vaksin bersamaan seperti vaksin rubella dan Hepatitis, menjadi alasan. Sebab vaksinator yang bertugas akan terbagi-bagi dalam proses pemberian vaksin.
“Kami berjaga-jaga dengan kemunculan hepatitis misterius agar tidak menyerang anak di Kabupaten Berau. Itu kenapa petugas juga saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi. Termasuk rubella dan Covid-19 secara bersamaan juga. Agar semua vaksin lengkap, maka penjadwalan harus segera dikondisikan,” ungkapnya.
Selain itu juga Surat Keputusan (SK) Bupati terkait denganSatgas Covid-19, juga menjadi catatan, karena hingga saat ini SK tersebut belum juga diterbitkan.
“Dalam kondisi tertentu kita bisa saja melakukan pergerakan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan persoalan administrasi, tapi pada akhirnya semua harus diselesaikan,” bebernya.
Selain itu, dikatakannya vaksin booster juga akan ditekankan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta anggota keluarganya agar dapat mengikuti vaksinasi.
“Nanti akan ada sanksi, tapi dilihat lagi apa alasan ASN menolak menerima vaksin,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin mengatakan terkait SK Bupati, pihaknya telah mengusulkan sejak bulan Februari lalu, namun sampai sekarang belum diterbitkan.
“Kita tidak tahu kendalanya apa di bagian hukum, nanti akan kita rapatkan. Karena Satgas Covid-19 harus tetap bergerak melakukan penanganan terhadap pandemi yang terjadi,” katanya.
Diakuinya, saat ini pihaknya masih memiliki sejumlah tanggungan yang belum terbayarkan saat melakukan operasi yustisi beberapa waktu lalu.
“Saat ini kami masih banyak hutang, terus terang saja banyak hutang untuk operasional. Personil belum kita bayar, anggaran kita belum tahu turunnya kapan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi menjelaskan, capaian vaksin per kecamatan rata-rata sudah cukup bagus. Yang terendah capaiannya berasal dari Kecamatan Pulau Derawan dan Sambaliung.
“Tapi Sambaliung itu rendah bukan karena tidak ada vaksin, tapi banyak warga Sambaliung yang divaksin di Tanjung Redeb,” ungkapnya.
Dikatakannya, berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Berau, capaian vaksinasi Covid-19 sudah lebih dari 100 persen untuk vaksin dosis pertama, vaksin dosis kedua mencapai 83 persen dan vaksin ketiga atau booster mencapai 27 persen.
Dirinya menyebut, vaksin booster cukup sulit untuk direalisasikan karena beberapa waktu lalu vaksin booster digunakan sebagai syarat perjalanan, sehingga orang berbondong-bondong melakukan vaksin, tapi ketika peraturan tersebut dicabut, maka banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk melakukan vaksin booster.
“Jadi masyarakat tidak bisa dipaksa karena tubuh adalah hak setiap individu,” tutupnya. (yud/mrt)
Buktikan Kepemimpinan Perempuan, Sri Juniarsih Torehkan Prestasi Gemilang untuk Berau
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Sempat diremehkan karena seorang perempuan, Sri Juniarsih Mas berhasil mematahkan stigma tersebut dengan membuktikan bahwa gender...