TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam mengentaskan angka kemiskinan di Bumi Batiwakkal. Pemkab Berau terus melakukan berbagai upaya, yang salah satunya melalui program Kelopok Usaha Bersama (KUBE). Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Berau, Totoh Hermanto yang dikonformasi beberapa waktu lalu.
Dirinya mengatakan, lebih kurang ada sekira 53 Kube yang ada di Kabupaten Berau dan tersebar di li kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Bayu, Segah, Pulau Derawan, Tabalar dan Talisayan.
Dijelaskannya, Kube merupakan program penanggulangan kemiskinan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
“Program ini pemberian modal kepada unit usaha yang dijalankan oleh 10 keluarga miskin sebagai upaya mengentaskan kemiskinan,” jelas Totoh.
Lanjutnya, sebagai sebuah unit usaha maka kesuksesan berjalannya program berasal dari komitmen para anggota kelompok. Dari data yang ada, persentase keberhasilan Kube di Berau berada di angka capaian 80 persen, atau sekia 40 dari 53 kelompok usaha yang ada.
“Kembali lagi dari keseriusan para keluarga tersebut untuk menjalankan unit usaha dan berusaha keluar dari garis kemiskinan,” katanya.
Totoh mengatakan, dari jumlah kelompok yang ada, pihaknya merasa angka tersebut belum mencukupi jika dibanding dengan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sehingga lihaknya berencana untuk kembali mengajukan Kube ke Kementerian Sosial (Kemensos) dalam waktu dekat.
Kedati demikian, pengajuan tidak bisa dilakukan begitu saja, untuk menambah Kube, tergantung kepada kemampuan dari penerima bantuan dalam hal mengelola usaha. Ditambah dengan perlunya pendampingan terlebih dahulu sebelum akhirnya dilakukan pengajuan ke pemerintah pusat.
“Sedang kami inventarisasi datanya, dan segera kami usulkan ke Kemensos,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kriteria keluarga yang dipelukan untuk membentuk Kube adalah keanggaotaan yang berasal dari 10 keluarga, berusia 15 hingga 55 tahun, serta memiliki kegiatan sosial dan UEP.
“Kita tengah berupaya meningkankan kemampuan para anggota dalam berusaha, jadi tidak serta merta hanya memberi bantuan,” pungkasnya. (Yud/Ded)