TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, menyebut tahun 2022 ini ada beberapa kampung yang mendapatkan Peningkatan Jalan. Salah satunya Kampung Biatan Baru, Bukit Makmur Jaya, Kecamatan Biatan dan Kampung Muara Lesan, Kecamatan Kelay.
“Kalau untuk Kampung Biatan Baru tahun ini ada pengerjaan yakni pengerjaan aspal lanjutan, dimana pada tahun 2019 sudah terbangun aspal dan akan di lanjutkan lagi dengan biaya pengerjaan jalan Rp. 4.7 Miliar,” ujar Junaidi Kepala Bidang Preservasi Jalan Dan Jembatan PUPR.
“Sedangkan untuk di jalan poros Bukit Makmur Jaya, Lempake ialah biaya pengerjaan tahun ini sejumlah Rp. 4,6 Miliar ini juga pengaspalan yang efektifnya kurang lebih 1 kilo meter. Sisanya fungsional, mengapa fungsional karena ruas jalan Kampung bukit makmur ini panjangnya sekitar 10 kilo meter, nanti yang tidak kena aspal kita benahi juga dan kita rapikan serta perbaiki,” sambung Junaidi.
Sementara itu untuk penanganan jalan poros Muara Lesan, Kecamatan kelay untuk pengadaan barang dan jasanya itu sekitar tanggal 23 maret 2022 ini.
“Otomatis kita itu nanti berkontraknya atau Surat perjanjian kontraknya itu tanggal 28 maret, setelah tanggal 28 kita akan memberikan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) . Nah kemudian pemgerjanya itu setelah tanggal 28b atau 29 Maret itu sudah mulai berkontrak,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk muara Lesan itu akan dikerjakan sepanjang 1,7 Kilo meter dengan produknya itu berupa aspal yang dikerjakan dari dalam kampung.
“Tetapi kita melihat didalam sana itu ada jembatan yang putus, nah jembatan putus itu masih kita pertimbangkan. Apakah anti bagaimana dari kepala kampung. Apakah akan kita kerjakan yang dari kampung yang sudah 500 meter itu kita sambung 1,7 kilometer, atau dari sisi setelah jembatan yang rusak itu 1,7 kilo meter,” ungkapnya.
Dirinya menyebut untuk panjang jalan poros Kampung Muara Lesan itu sekitar 10 sampai 12 kilometer. Sebenarnya kalau dari perencanaan itu pengerjaan mulai dari jalan yang sudah diaspal 500 meter tersebut.
“Tapi kita melihat dimana, kitakan melihat mobilisasi alat, takutnya kita buat aspal itu terganggu jembatan yang rusak tersebut. Tapi misalkan kepala kampungnya meminta di daerah kampung terlebih dahulu tahun ini,” terangnya.
“Kami usahakan bagaimana caranya kami bisa menanganinya, Insya Allah akan kmi buat seperti kampung Long Beliu untuk pengerjaanya. Saat ini kan lagi berkontrak, kurang lebih 14 hari dari masa kontrak untuk pengerjaannya, kami komunikasi dulu, setelah penandatanganan kontrak. Insya Allah bulan April awal kita sudah mulai mengerjakan jalan tersebut,” tambahnya. (Rzl/Ded)