BIDUK-BIDUK, PORTALBERAU– Puncak akhir Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan berakhir di Kecamatan Biduk-Biduk. Musrenbang di Kecamatan Biduk-Biduk itu di gelar di Pendopo Kecamatan Biduk, Jumat (18/03/2022) sekitar pukul 20:00 Wita malam.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas membuka langsung rangkaian acara musrenbang terakhir, yang dimanaKecamatan Biduk-Biduk ialah sebagai Kecamatan Ke 13 Yang dihadiri Pemkab Berau beserta rombongan.
Bupati juga didampingi Wakil Bupati Berau, Gamalis; Setda Berau, M Ghazali; Kepala Baplitbang, Nanang Bakran;
Pada Musrenbang tersebut Turut hadir juga Wakil Ketua II DPRD Berau, Ahmad Rifai; beserta anggota DPRD dapil 3 lainnya, beserta sejumlah OPD Terkait.
Rangkaian acara dimulai dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjut dengan pembacaan doa.
Dalam sambutannya Camat Biduk-Biduk, Abdul Malik Untuk Kecamatan Biduk-Biduk terdapat 5 kampung yang telah mengadakan Musrenbang tingkat RT hingga pemerintahan kampung,
“Saya berharap Kepala Kampung (Kakam) dapat mengusulkan usulan prioritas di kampung masing-masing dan kami dari kecamatan dalam kesempatan ini ada beberapa hal yang kami sampai, tidak ada yang paling prioritas, tapi semua prioritas, P1, P2 dan Prioritas lainnya,” Ujar Abdul Malik.
Dirinya menyebut untuk prioritas pertama ialah preservasi jalan, mulai dari RT 1 biduk-biduk Kampung Pantai Harapan sampai pada perbatasan Kecamatan batu putih.
“Jalan itu sudah agak lumayan rusaknya, ini kenapa kami jadikan sebagai usulan prioritas, karena mengingat Alhamdulillah untuk Kecamatan biduk-biduk informasi yang kami Terima dari panitia porprov kabupaten Berau, bahwa Kecamatan biduk mendapatkan 6 olahraga yang akan diadakan disini, tentunya segala fasilitas ini perlu untuk kami siapkan,” Ungkap Abdul Malik.
Selanjutnya dikatakan Abdul Malik mengingat biduk-biduk merupakan salah satu tujuan wisata dan salah satunya yang mendukung adalah jalan tadi. Dan kemudian dirinya menyebut tiang listrik, karena saat ini banyak tiang listrik yang sudah mengalami keropos.
“Kami mohon ini dapat untuk digantikan dengan tiang beton, nanti akan kami buat proposalnya kepada pihak PLN, ini merupakan kesepakatan kami dan 5 kampung yang berada di wilayah biduk terkecuali teluk sumbang karena agak jauh dari Kecamatan,” Bebernya.
Lebih lanjut, Sarana air bersih, ini juga menjadi pertanyaan di masyarakat.
“Air bersih sudah ada akan tetapi kurang optimal bahkan ada informasi sampai saat ini belum jalan, mudah-mudahan sebelum Porprov ini bisa berjalan dengan maksimal,” Kata dia
“Kemudian rehab kantor camat, kantor camat ini dibangun tahun 1996 dan sudah banyak yang harus diperbaiki, saya berharap untuk tahun 2023 atau 2024 ini dapat dilakukan rehab total,
Terakhir ia menyampaikan ialah permasalahan lahan SMP 1 Biduk biduk untuk dapat segera diselesaikan.
“Terus terang ini pernah ditutup oleh ahli waris yang punya lahan selama kurang lebih 2 bulan sehingga proses belajar ini agak terganggu dan mudah-mudahan tahun ini sudah kita bebaskan. Informasi dari dinas Pertanahan kabupaten Berau, pihaknya masih menunggu berkas dari dinas pendidikan,” Terang Abdul Malik
“Ada dua kemungkinan karena ada aturan baru tidak diperbolehkan membebaskan lahan yang sudah ada bangunan diatas lahan tersebut, akan tetapi masih ada solusi yang diberikan. Yang pertama dengan opsi boleh dibayar dengan hasil musyawarah Forkopimda, selanjutnya ada surat dari kejaksaan,” Sambung Abdul Malik.
Dirinya berharap mudah-mudahan nanti Dinas Pendidikan Berau bisa mengundang Forkopimda untuk membicarakan hal ini, sehingga kejelasan lahan SMP 1 Biduk-Biduk benar-benar jelas dan tidak ada lagi penutupan sekolah tersebut.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati Berau menuturkan kegiatan ini adalah perjalanan terakhir pihaknya di pesisir Selatan Bumi Batiwakkal yaitu di Kecamatan Biduk biduk pada tahun 2022 setelah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan musrenbang 12 Kecamatan lain.
“Alhamdulillah 13 Kecamatan semua kami hadiri dan juga pada malam hari ini Allah berkahi kita semua serta perjalanan kami yang terakhir berjalan dengan baik. Mudah- mudahan pertemuan pada malam ini menghasilkan sebuah rencana-rencana pembangunan yang menghasilkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” Tuturnya.
Sri Juniarsih mengungkapkan seperti yang di ketahui bersama bahwa Kecamatan Biduk- Biduk merupakan sebuah kecamatan yang diberikan anugerah dan rahmat serta berkat dari Allah SWT, sebagai destinasi pariwisata yang begitu mempesona dan indah apabila ketika memandangnya.
“Kita pasti ingin kembali meskipun diketahui jalan menuju ke Kecamatan ini sangat berat sekali,” Ucap Dia.
Seperti disaksikan tadi dirinya memberikan penghargaaan yang merupakan titipan dari Mentri pariwisata Sandiaga Uno kepada kepala kampung di kampung biduk biduk.
“Ini menunjukkan bahwa kecamatan terjauh tetapi terindah juga di kabupaten Berau itu adalah daerah yang memiliki potensi luar biasa yang harus kita jaga dengan sebaik baiknya sehingga kedepan bisa jadi warisan Anak cucuk kita,” Imbuhnya.
Dirinya menyebut Seperti danau dua rasa labuan cermin, Pulau Kaniungan dan sebagainya.
“Destinasi pariwisata ini harus kita jaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya juga dimanfaatkan yang sebaik-baiknya. Yang tentu saja tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di kecamatan biduk biduk. Bukan hanya potensi wisatanya saja tetapi dengan adanya potensi wisata ini maka akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM, kerajinan masyarakat,” Tuturnya.
Terakhir ia berpesan kepada OPD Terkait untuk menindaklanjuti apa yang menjadi usulan prioritas Kecamatan dan Kepala kampung.
“Saya meminta setiap kampung minimal 1 usulan atau 2 usulan yang dapat direalisasikan dan terakomodir,” Pintanya.
Sri Juniarsih juga meminta maaf karena tidak semua usulan yang di utarakan Kecamatan dan Kepala kampung yang merupakan usulan Prioritas dapat terealisasi karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Berau
“Sekali lagi saya meminta minimal dalam 100 kampung ada 1 usulan prioritas yang dapat terealisasi dan ia kembali berpesan kepada OPD Terkait untuk dapat mengakomodir usulan Kepala kampung sehingga tidak ada Kepala kampung yang mengeluh di setiap pertemuan saat Musrenbang tingkat Kecamatan,” Tandasnya. (Rzl/Ded)