TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mulai merealisasikan program bantuan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru. Program ini diharapkan mampu meringankan beban orang tua sekaligus menekan angka anak tidak sekolah yang dipicu oleh kendala ekonomi.
Kebijakan tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemkab Berau dalam memastikan akses pendidikan yang lebih merata, terutama bagi keluarga kurang mampu yang sering kali kesulitan memenuhi kebutuhan awal sekolah, termasuk pengadaan pakaian seragam.
Sekretaris Disdik Berau, Ali Syahbana, mengatakan bahwa biaya seragam kerap menjadi salah satu pengeluaran terbesar yang harus ditanggung orang tua saat memasuki tahun ajaran baru. Melihat kondisi tersebut, pemerintah daerah mulai mengalokasikan anggaran khusus untuk membantu siswa baru.
“Program seragam sekolah gratis dari Pemkab Berau saat ini sudah mulai berjalan. Anggarannya disalurkan melalui Dinas Pendidikan untuk pengadaan baju seragam bagi siswa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan program tersebut mulai direalisasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025. Pada tahap awal, bantuan seragam telah didistribusikan ke sejumlah sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima manfaat.
Ali juga menegaskan bahwa program ini berbeda dengan program Gratis Pol yang digulirkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Jika bantuan dari pemerintah provinsi difokuskan bagi siswa tingkat SMA, maka program Pemkab Berau memiliki cakupan jenjang pendidikan yang lebih luas.
“Program provinsi menyasar siswa SMA. Sedangkan di Kabupaten Berau, bantuan seragam diberikan mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP. Program ini baru berjalan tahun ini dan direncanakan berkelanjutan,” jelasnya.
Meski demikian, Disdik Berau mengakui bahwa pelaksanaan program seragam gratis saat ini belum dapat menjangkau seluruh sekolah di wilayah Berau. Keterbatasan anggaran daerah membuat realisasi bantuan dilakukan secara bertahap.
“Untuk sementara, yang menerima bantuan adalah siswa baru atau kelas 1. Memang belum semua sekolah terakomodasi dalam anggaran, sehingga penyalurannya dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah,” terangnya.
Ali menambahkan, sebenarnya program seragam sekolah gratis telah mulai dirancang sejak tahun 2024. Namun, proses penganggaran dan penyesuaian kebijakan membuat realisasinya baru dapat dilakukan pada akhir tahun 2025.
Ke depan, Disdik Berau berencana memperluas cakupan penerima manfaat pada tahun anggaran berikutnya. Sekolah-sekolah yang belum mendapatkan bantuan akan kembali diusulkan dan dibahas secara teknis agar dapat masuk dalam program selanjutnya.
“Sekolah yang belum menerima manfaat tetap menjadi perhatian kami. Penganggarannya akan terus disesuaikan dan dibahas lebih lanjut di internal dinas,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim





