TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau memastikan kuota jamaah haji tahun 2026 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Total kuota haji Berau pada 2026 tercatat sebanyak 224 jamaah, angka yang dinilai cukup besar jika dibandingkan kuota reguler yang selama ini diterima daerah.
Dalam kesempatannya, Kepala Kemenag Berau, Kabul Budiono, menjelaskan bahwa dari total kuota tersebut, 215 jamaah merupakan jamaah urut porsi, sementara sembilan jamaah lainnya masuk kategori lansia.
“Kuota jamaah haji kita itu jumlahnya 224 untuk tahun 2026, dan sembilan orang di antaranya kategori lansia,” ungkap Kabul.
Ia menerangkan, jamaah lansia adalah jamaah berusia di atas 65 tahun yang secara sistem mendapatkan prioritas keberangkatan.
Lanjutnya, penentuan kuota lansia sepenuhnya ditetapkan oleh sistem nasional dengan kriteria usia minimal 65 tahun dan masa tunggu paling singkat lima tahun.
“Sistem akan memprioritaskan jamaah dengan usia paling tua. Kalau ada usia 65 sampai 90 tahun, maka yang dipanggil lebih dulu adalah yang usianya paling tinggi,” jelasnya.
Kabul menuturkan, pada tahun-tahun sebelumnya, Berau juga memiliki jamaah lansia dengan usia di atas 80 tahun hingga 85 tahun yang berhasil masuk kuota keberangkatan.
“Alhamdulillah, Berau ada beberapa jamaah lansia yang bisa terpenuhi masuk kuota,” katanya.
Ia menyebutkan, peningkatan kuota haji Berau pada 2026 ini, lanjut Kabul, tidak terlepas dari penerapan kebijakan baru melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025, yang mengatur sistem penentuan kuota berdasarkan nomor urut porsi atau waiting list.
Sistem ini berlaku secara nasional dan menggantikan pola pembagian kuota lama yang berbasis alokasi dari provinsi ke kabupaten/kota.
“Alhamdulillah, dengan sistem baru ini kuota kita tahun depan lumayan meningkat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya kuota haji Berau umumnya berada di kisaran 140 hingga 160 jamaah per tahun, termasuk jamaah lansia.
Namun, kata dia, dengan sistem waiting list, besaran kuota sangat dipengaruhi oleh jumlah pendaftar pada tahun-tahun sebelumnya.
“Pada 2012 lalu jumlah pendaftar haji di Berau cukup tinggi untuk wilayah Kalimantan Timur. Dampaknya terasa sekarang, sehingga kuota tahun 2026 menjadi lebih besar,” ucapnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa dengan sistem baru ini, kuota haji setiap daerah tidak bisa dipastikan selalu meningkat setiap tahun.
“Dengan sistem waiting list, tidak bisa dipastikan apakah tahun depan kuota Berau bertambah atau justru berkurang. Semua tergantung jumlah pendaftarnya,” tegasnya.
Kabul juga mengimbau jamaah yang telah masuk dalam kuota haji 2026 agar segera mempersiapkan diri, terutama dari sisi kesehatan.
Jamaah diminta melakukan medical check up (MCU) yang hasilnya akan dimasukkan ke dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes).
“Dari sistem itu akan terlihat status istitoah atau kelayakan kesehatan jamaah untuk berangkat haji,” tuturnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, jamaah juga diingatkan untuk segera melakukan pelunasan biaya haji, mengingat batas waktu pelunasan tahap pertama hanya sampai 23 Desember.
“Kami harap jamaah segera melakukan pemeriksaan kesehatan, keluar status istitoah, dan langsung melakukan pelunasan,” ucapnya.
Ia turut menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, agar jamaah benar-benar siap menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji pada musim haji tahun mendatang.
“Kami berharap seluruh jamaah haji asal Berau dapat berangkat dalam kondisi terbaik dan menunaikan ibadah dengan lancar,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim
