SANGATTA, PORTALBERAU – Keseriusan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam melahirkan atlet juara terlihat dari penguatan pembinaan usia dini melalui kompetisi multi-cabang olahraga.
Pemerintah menilai pembinaan harus dimulai dari jenjang paling dasar untuk menciptakan generasi atlet yang siap berkembang dalam jangka panjang.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa turnamen tidak boleh hanya menyasar atlet senior. Kelompok usia 10, 12, dan 14 tahun harus menjadi prioritas agar pembinaan berjalan sejak awal perkembangan fisik dan mental atlet.
“Kalau kita ingin mencetak juara, maka pembinaan harus dimulai sejak dini, karena itu Kutim memaksimalkan turnamen multi-cabang untuk anak dan remaja,” ujar Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Turnamen multi-cabang menjadi wadah bagi atlet muda untuk mengenal atmosfir kompetisi, belajar manajemen emosi, serta mematangkan strategi permainan.
Berbagai cabang olahraga yang diikutsertakan antara lain tenis lapangan, bulutangkis, panjat tebing, futsal, voli, dan e-sport.
“Kompetisi usia dini adalah investasi serta Atlet perlu belajar bertanding sesering mungkin agar terbiasa menghadapi lawan yang beragam dan dari sana akan terlihat siapa yang punya potensi besar untuk dikembangkan,” tegasnya.
Selain menghasilkan prestasi, turnamen multi-cabang mendorong gaya hidup sehat dan mencegah generasi muda dari pengaruh negatif.
Dengan konsep pembinaan berjenjang dan kompetisi reguler, Kutim menargetkan lahirnya atlet muda yang siap memasuki arena provinsi dan nasional dalam beberapa tahun ke depan.(ADV)
Editor: Ikbal Nurkarim





