TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Komitmen menjaga kestabilan pengelolaan aset di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Berau. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau menggelar Pelatihan Pengelolaan Aset Kampung se Kabupaten Berau pada Senin (24/11/25) di Ruang Sangalaki Setkab Berau.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasi pemberdayaan kampung se Kabupaten Berau. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said membuka acara ini secara resmi.
Dalam kesempatannya, dirinya mengatakan bahwa pelatihan pengelolaan aset merupakan kegiatan yang menjadi dasar bagi aparat kampung dalam mengelola aset mereka. Apalagi, aset ini berbicara angka sehingga menjadi ukuran bagi perkembangan sebuah kampung.
“Kalau berbicara aset artinya berbicara nilai, jadi kalai ada kampung yang memiliki banyak aset maka kampung itu bisa dibilang mahal,” ujarnya.
“Tinggal bagaimana nanti pengelolaan aset tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat,” sambungnya.
Apalagi, kata dia tahun 2026 pemangkasan TKD terjadi di daerah-daerah seluruh Indonesia. Hal ini termasuk dengan anggaran-anggaran kampung. Hal yang sama pun terjadi untuk pembangunan bagi kampung yang ada.
“Dengan pemangkasan ini, pengelolaan aset menjadi salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut. Seperti, Kampung Merancang Ulu yang berkonsultasi kepada kami terkait pengelolaan aset itu sah-sah saja jika memang ingin di sewakan maksimalkan saja aset yang ada,” jelasnya.
Pengelolaan aset ini selain berhubungan dengan nilai yang tiggi, akan tetapi juga selalu berkaitan dengan hukum yang ada. Beberapa aparat pun telah diproses akibat hal ini.
Telebih, dirinya menururkan saat ini media juga akhir-akhir ini selalu memantau pekerjaan yang saat ini kita lakukan. Media/wartawan selalu memantau ataupun berkomentar terkait pekerjaan yang kita lakukan.
“Terpantaunya kita dengan media, sehingga kami menghimbau agar aparat-aparat kanpung dapat lebih berhati-hati dalam melakukan segala hal,” bebernya.
Pengelolaan ini haru dikelola sebaik-baiknya,maka ini akan menjadi hal baik pula. Kemudian, kampung juga dapat maksimal dalam hal pengembangan Pendapatan Asli Kampung (PAK).
“Kami juga meminta agar kampung ke depan dapat memaksimalkan PAK dengan aset-aset yang dimiliki. Jangan pula aset yang digunakan bukan milik kampung,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim





