TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kabupaten Berau semakin memantapkan diri sebagai daerah penghasil komoditas perikanan bernilai ekspor.
Dalam sebuah agenda di Pulau Derawan, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa sektor kelautan masih menjadi kekuatan utama ekonomi masyarakat pesisir, sekaligus peluang besar untuk pasar internasional.
Sri menyampaikan bahwa ikan kerapu menjadi komoditas unggulan yang sudah menembus pasar luar negeri. Pengiriman dilakukan secara rutin ke Hong Kong dengan sistem penjemputan langsung di perairan Pulau Maratua.
“Kapal ekspor langsung datang ke Maratua untuk mengambil ikan dalam kondisi fresh. Ini membuktikan bahwa kualitas hasil laut kita memang sudah diakui dunia,” ungkap Sri.
Lanjutnya, namun kerapu bukan satu-satunya komoditas bernilai ekspor dari Bumi Batiwakkal.
Ia mengungkapkan bahwa Berau memiliki kekayaan laut lain yang tidak kalah potensial mulai dari lobster, bulu babi, udang, ebi, hingga terasi khas Berau yang disebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Terasi Berau sedang kita perjuangkan hak kekayaan intelektualnya. Ini produk lokal yang harus kita lindungi, karena kualitasnya sudah diakui sejak lama,” ujarnya.
Di tengah besarnya potensi, Sri mengingatkan pentingnya menjaga kualitas produk sekaligus mendorong hilirisasi agar nilai tambah tidak berhenti di tingkat tengkulak atau eksportir.
“Ini kekayaan yang tidak dimiliki semua daerah. Kita harus pastikan manfaat ekonominya kembali ke masyarakat—mulai dari nelayan, pengolah hasil laut, sampai UMKM,” tegasnya.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat pesisir agar komoditas perikanan Berau tidak hanya dikenal dari jumlah produksinya, tetapi juga dari standar mutu dan keberlanjutan.
“Besarnya potensi ekspor dan semakin dikenalnya produk laut Berau di pasar internasional, pemerintah daerah memastikan sektor kelautan akan tetap menjadi prioritas pengembangan ekonomi ke depan,” kuncinya. (Adv)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





