TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kasus dugaan penyimpangan seksual kembali mencuat di Kabupaten Berau. Seorang pria berinisial AR (25), yang diketahui merupakan mantan Runner-up I Duta Budaya Berau tahun 2022 dan anggota Pramuka Kwartir Ranting Tabalar, dilaporkan terlibat dalam dugaan tindakan tidak senonoh yang kini tengah ditangani oleh aparat penegak hukum.
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Berau, Syarifatul Sya’diah, menegaskan bahwa tindakan AR sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung pramuka. Ia menekankan bahwa proses hukum harus berjalan sebagaimana mestinya. Karena ini sudah masuk ranah hukum, biarlah aparat yang melakukan penyidikan.
“Tindakannya harus dipertanggungjawabkan di mata hukum, dan apa yang ia lakukan sangat tidak mencerminkan perilaku seorang pramuka,” ujar Syarifatul, Selasa (18/11/25).
Syarifatul memastikan bahwa AR bukan pengurus di Kwartir Cabang (Kwarcab) Berau, tetapi terdaftar sebagai anggota di Kwartir Ranting Tabalar. Ia juga menyebut bahwa dengan kejadian ini, AR sudah melanggar norma-norma dan nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Dharma.
“Itu urusan ketua kwartir ranting, tapi yang jelas selama proses penyelidikan, ya pasti nonaktif,” tegasnya.
Ia berharap para korban dapat segera mendapat pendampingan untuk memulihkan trauma.
“Semoga yang menjadi korban mendapatkan pendampingan untuk menghilangkan rasa trauma,” imbuhnya.
Selain dari sisi kepramukaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, juga menanggapi kasus tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa AR adalah mantan Wakil I Duta Budaya Kabupaten Berau tahun 2022.
“Terduga pelaku merupakan runner-up Duta Budaya tahun 2022 sebagai Wakil I. Namun, ia sudah tidak aktif lagi di organisasi Asosiasi Duta Budaya,” ungkapnya.
Ilyas juga menyebut bahwa AR sempat kembali mengikuti ajang duta budaya di tahun 2023, namun tidak meraih prestasi. Pihaknya menyesalkan kejadian ini dan mengutuk tindakan yang dilakukan oleh terduga pelaku.
“Kami sebagai OPD terkait menyesalkan dan mengutuk kejadian tersebut. Ini pesan untuk kita semua agar lebih berhati-hati,” ujarnya.
Ia juga memberikan peringatan kepada seluruh duta di berbagai kategori untuk menyadari tanggung jawab moral sebagai representasi budaya Berau.
“Saya ingatkan untuk teman-teman duta di semua kategori untuk menjaga diri dan nama organisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan mengatakan bahwa saat ini Polres Berau tengah melakukan pendataan korban yang ada di Kecamatan Tabalar.
“Polres Berau masih menyelidiki, sementara berdasarkan informasi terdapat 18 korban,” ujarnya, Selasa (18/11/25).
Pihaknya mengatakan bahwa potensi penambahan atau jumpah tetap masih mungkin terjadi.
“Yang jelas semua korban berada di bawah umur,” singkatnya.
Ngatijan menambahkan, agar masyarakat menunggu proses penyelidikan yang hingga saat ini masih berlangsung. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim





