SANGATTA, PORTALBERAU – Dinas Pariwisata Kutai Timur melalui Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) menyiapkan sejumlah agenda besar untuk tahun 2025.
Fokus utama program kerja tahun depan adalah pelaksanaan berbagai event kreatif yang diharapkan mampu mendorong sektor pariwisata sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kutai Timur, Akhmad Rifanie, mengatakan pihaknya akan menitikberatkan pada kegiatan yang bersifat rutin dan memberikan manfaat langsung bagi warga.
“Kami lebih menekankan pada event-event yang rutin dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Sejumlah kegiatan yang telah berjalan dan dinilai sukses antara lain Festival Lomplang, Festival Bahari Muara Bengalon, serta Pesona Pantai Marang Kaliurang.
Ketiga event tersebut dinilai berhasil menarik wisatawan sekaligus meningkatkan aktivitas pelaku UMKM dan sektor kuliner di daerah.
Rifanie menilai, kegiatan kreatif memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Event itu seperti masa libur, pengunjung datang, tempat wisata ramai, kuliner laku, dan penginapan penuh,” tuturnya.
Untuk tahun mendatang, Dinas Pariwisata Kutai Timur berencana menggelar tiga kegiatan utama, yaitu Festival Pulau Bahari Nusantara di Pulo Miang, kegiatan di Embong Banyulangit, Kombeng, serta Pekan Ekonomi Kreatif yang akan berlangsung di Sangatta sekitar bulan November.
Semua kegiatan ini diharapkan menjadi wadah promosi budaya dan produk kreatif lokal.
Selain melalui event, pengembangan ekonomi kreatif juga dilakukan lewat pembinaan 17 subsektor kreatif, termasuk film dan musik.
Salah satu contohnya adalah dukungan terhadap karya lagu-lagu daerah seperti “Sungai Sangata” yang kini mulai dikenal luas.
Dalam strategi pelaksanaan program 2025, Dinas Pariwisata menargetkan setiap event dapat dikemas lebih profesional dan berkelanjutan.
“Kegiatan tidak boleh asal dibuat, harus terkonsep dengan matang dan tetap mengangkat budaya lokal,” pungkasnya.
Ia juga membuka peluang bagi desa atau komunitas yang ingin mengusulkan event berbasis budaya.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata akan memperkuat identitas daerah sekaligus memberikan dampak ekonomi yang lebih merata di Kutai Timur.(ADV)





