TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, Sri Kumalasari, menegaskan pentingnya pembinaan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar terus dilakukan secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat yang harus mendapat perhatian lebih, terutama dalam menghadapi tantangan pasca-pandemi dan perkembangan digital.
“Pembinaan terhadap pelaku UMKM ini harus terus dilakukan. Karena dari sektor inilah ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan bertahan di tengah situasi yang sulit,” ujarnya, Senin (3/11/25).
Ia menjelaskan, meskipun pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) telah menjalankan sejumlah program pemberdayaan, namun masih banyak pelaku UMKM yang membutuhkan pendampingan lanjutan, baik dalam hal manajemen usaha, pemasaran, maupun akses permodalan.
“Masih banyak pelaku usaha kecil yang belum memahami cara mengembangkan produknya agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Maka dari itu, pembinaan tidak boleh berhenti pada tahap awal, tapi harus berkelanjutan,” tegasnya.
Selain itu, Sri pihaknya pentingnya pemerintah daerah menggandeng pihak swasta dan perbankan untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM. Menurutnya, banyak pelaku usaha yang memiliki potensi besar namun terkendala dalam hal modal dan pemasaran.
“Kita harapkan ada kerja sama lintas sektor, baik dengan lembaga keuangan maupun perusahaan besar yang bisa menjadi mitra UMKM lokal,” terangnya.
Politisi yang dikenal dekat dengan pelaku usaha kecil ini juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital. Menurutnya, di era modern saat ini, kemampuan pelaku UMKM dalam beradaptasi dengan teknologi akan sangat menentukan keberlangsungan usahanya.
“Sekarang semua serba digital. Pelaku UMKM perlu dibekali kemampuan memasarkan produk melalui platform online agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Sri menambahkan, pembinaan juga harus menyentuh aspek kualitas produk dan kemasan, karena hal itu berpengaruh besar terhadap daya saing. Ia mendorong dinas terkait agar lebih aktif turun ke lapangan dan memberikan pelatihan langsung kepada pelaku usaha.
“Pemerintah daerah melalui dinas teknis perlu terus hadir di tengah pelaku UMKM, memberikan pelatihan, pendampingan, hingga membantu promosi produk lokal,” jelasnya.
Ia berharap, dengan pembinaan yang konsisten, UMKM di Kabupaten Berau dapat menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian daerah secara mandiri.
“Kalau pembinaan dilakukan dengan serius dan berkesinambungan, saya yakin UMKM kita bisa naik kelas dan menjadi kebanggaan Berau,” kuncinya. (ADV)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim





