TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan pentingnya sinergi antara pengajar, murid, dan lingkungan sekitar sekolah untuk mencegah terjadinya bullying di dunia pendidikan. Ia menyebut, perundungan hanya bisa diatasi jika seluruh pihak berperan aktif menjaga suasana belajar yang aman dan nyaman.
“Kerja sama antara pengajar, murid, dan lingkungan harus terus dilakukan,” ujar Gamalis, Sabtu (1/11/25).
Menurutnya, langkah pencegahan tidak cukup dengan aturan tertulis saja, tetapi juga melalui pendekatan yang membangun kesadaran. Guru, murid, dan orang tua diharapkan saling mendukung dalam menanamkan nilai empati dan menghargai sesama.
“Semua harus peduli. Kalau ada tanda-tanda bullying, segera ditangani bersama,” bebernya.
Gamalis menilai, guru memiliki peran penting untuk memberi contoh dan mengawasi perilaku murid di lingkungan sekolah.
Namun, ia juga menekankan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk orang tua dan masyarakat, menjadi faktor kunci dalam membentuk karakter anak.
“Pendidikan karakter tidak berhenti di sekolah saja,” katanya.
Selain menyoroti peran pengajar, Gamalis juga menyampaikan pesan khusus kepada para siswa yang kerap melakukan perundungan terhadap temannya. Ia mengingatkan agar mereka segera berhenti dan mengubah perilaku menjadi lebih positif.
“Kami mengimbau murid yang suka membully untuk berhenti, gunakan waktu untuk hal yang bermanfaat bagi masa depan,” tegasnya.
Wabup juga mengingatkan bahwa perilaku bullying dapat berdampak panjang bagi korban, mulai dari menurunnya semangat belajar hingga gangguan mental. Karena itu, ia mendorong sekolah-sekolah di Berau untuk lebih terbuka dalam menangani laporan kasus perundungan.
“Sekolah harus jadi tempat yang aman untuk tumbuh dan belajar,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Berau, lanjutnya, akan terus mendukung upaya pencegahan melalui kegiatan pembinaan dan sosialisasi ke satuan pendidikan. Ia berharap, setiap sekolah mampu menciptakan budaya positif yang menolak segala bentuk kekerasan.
“Kami ingin lingkungan belajar di Berau benar-benar kondusif dan ramah anak,” ucapnya.
Gamalis juga mengapresiasi sekolah-sekolah yang sudah mulai menjalankan program pencegahan perundungan, seperti konseling rutin dan kampanye “Stop Bullying”. Ia berharap langkah itu dapat terus diperluas agar menjadi gerakan bersama di seluruh wilayah Berau.
“Kalau semua pihak kompak, saya yakin bullying bisa ditekan,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Ikbal Nurkarim





