TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau resmi menghentikan proses pencarian lanjutan terhadap korban terakhir kecelakaan laut yang terjadi beberapa hari lalu.
Keputusan ini diambil setelah tim gabungan melakukan pencarian hingga hari terakhir dengan metode penyelaman dan penyisiran permukaan laut, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan bagian tubuh korban lainnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nopian Hidayat, mengatakan bahwa tim sudah melakukan penyelaman (diving) intensif selama dua hari berturut-turut di titik lokasi kejadian. Namun hasilnya nihil.
“Selama dua hari fokus di dasar laut, tidak ada tanda-tanda temuan lanjutan. Hari terakhir kami hanya melakukan pencarian visual dari permukaan dengan radius lebih jauh dari titik awal,” ungkap Nopian saat dikonfirmasi.
Nopian menjelaskan, total korban dalam insiden tersebut sebanyak empat orang. Dari hasil pencarian, tiga di antaranya sudah teridentifikasi oleh pihak berwenang. Sementara satu lainnya ditemukan dalam kondisi tidak memungkinkan untuk diidentifikasi.
“Total temuan ada empat. Tiga di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Satu lainnya tidak dapat dikenali karena kondisinya sudah tidak utuh. Sedangkan dua lainnya dinyatakan hilang,” jelasnya.
Menurut Nopian, keputusan penghentian pencarian bukan tanpa dasar. Ia menyebut bahwa masa kritis atau golden time untuk menemukan korban dalam kondisi masih memungkinkan sudah habis.
Selain itu, kata dia, kondisi arus laut dan adanya predator alami di perairan menjadi faktor yang mempercepat perubahan kondisi fisik korban.
“Golden time pencarian sudah berakhir. Kondisi laut menjadi faktor besar. Setelah melewati waktu tertentu, kondisi korban di perairan tidak lagi memungkinkan untuk pencarian lanjutan,” jelasnya.
Pada hari terakhir, BPBD melakukan penyisiran permukaan laut dengan area pencarian yang lebih luas. Namun hingga sore hari, tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Dalam kesempatan itu, Nopian juga menyinggung keterbatasan pemerintah daerah dalam hal sumber daya manusia, khususnya penyelam bersertifikasi (divemaster). Selama proses pencarian, BPBD Berau harus meminta bantuan dari berbagai pihak, termasuk relawan dan penyelam dari instansi lain.
“Saat ini Pemda memang belum memiliki aparatur penyelam bersertifikat divemaster. Kami berharap ke depan ada pelatihan dan pembentukan tim penyelam resmi agar penanganan kedaruratan di wilayah perairan bisa lebih cepat,” tegasnya.
Ia berharap dinas terkait dapat mendukung peningkatan kapasitas SDM di bidang penyelaman, mengingat wilayah Berau memiliki banyak kawasan perairan dan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi di laut.
“Dengan kondisi geografis Berau, tim penyelam yang terlatih sangat dibutuhkan. Ini bukan hanya soal pencarian dan penyelamatan, tapi juga kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan di wilayah perairan,” paparnya.
BPBD menyatakan proses pencarian resmi ditutup setelah evaluasi bersama tim gabungan pencarian. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





