TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Menjelang momentum libur akhir tahun, Pemerintah Kabupaten Berau mulai melakukan penataan di kawasan Tepian Sungai Segah yang menjadi salah satu ikon wisata kuliner di Tanjung Redeb.
Dalam kesempatannya, Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan bahwa penataan diarahkan pada pemanfaatan trotoar agar tetap selaras dengan fungsi utamanya dan nyaman bagi pengunjung.
Menurutnya, trotoar di kawasan tepian sering dimanfaatkan pedagang untuk berjualan. Meski kawasan tersebut memang menjadi salah satu pusat wisata kuliner kota, Pemkab akan menata ulang agar lapak tidak mengganggu area pejalan kaki maupun estetika kawasan.
“Trotoar pada dasarnya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Karena Tepian Segah ini termasuk kawasan wisata kuliner, maka yang perlu dilakukan adalah penataan, bukan pelarangan,” ujarnya.
Gamalis menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ia akan memanggil instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, serta Satpol PP untuk membahas pola penataan yang lebih jelas.
Ia ingin koordinasi langsung agar setiap kebijakan memiliki dasar yang kuat dan dapat dipahami semua pihak, terutama para pelaku usaha.
“Semua instansi yang berhubungan dengan pengaturan kawasan akan kita kumpulkan. Saya ingin mendengar langsung bagaimana mekanisme mereka selama ini. Penataan harus jelas dan tegas,” ungkapnya.
Dirinya menargetkan penataan ini rampung sebelum Desember. Hal itu karena akhir tahun menjadi periode lonjakan kunjungan wisata, baik dari Berau maupun luar daerah.
Lanjutnya, kawasan Tepian Segah menjadi salah satu titik favorit warga untuk menikmati kuliner malam, bersantai, sekaligus menikmati panorama sungai.
“Akhir tahun biasanya banyak pengunjung. Jadi kawasan harus sudah tertata. Kebersihan kota dan estetika harus dipersiapkan sejak sekarang,” tegas Gamalis.
Ia menuturkan bahwa kawasan tepian yang mencakup Jalan Pulau Derawan dan Antasari merupakan representasi wajah Tanjung Redeb. Karena itu, keberadaannya perlu menjadi prioritas penataan.
Gamalis berharap penataan trotoar ini tidak hanya menciptakan ketertiban, tetapi juga mendukung kenyamanan pengunjung dan meningkatkan daya tarik wisata kuliner di Berau.
“Ini bukan sekadar penegasan aturan, tetapi bagaimana kita bersama-sama menjaga kawasan agar tetap indah, bersih, dan nyaman untuk dinikmati,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim
 
			 
                                
 
                                 
                                




