TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan pentingnya pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kemanusiaan dan empati, khususnya bagi para tenaga medis yang menangani pasien anak di Kabupaten Berau.
Menurutnya, dokter tidak hanya dituntut profesional dalam tindakan medis, tetapi juga harus memberikan pelayanan yang ramah dan tulus, karena hal itu berpengaruh besar terhadap proses penyembuhan pasien.
“Dokter juga harus mengedepankan pelayanan. Administrasi bisa menyusul, karena ini terkait dengan kemanusiaan. Pelayanan terbaik akan mempermudah kesembuhan pasien,” tegas Sri.
Sri menilai, tenaga medis memegang peran besar dalam mempercepat pemulihan pasien, bukan hanya melalui keahlian medis, tetapi juga melalui sikap yang ramah dan penuh empati.
Bahkan, kata dia, hal kecil seperti cara dokter menghadapi anak saat penyuntikan pun, menurutnya, dapat berdampak pada kenyamanan dan ketenangan pasien.
“Ketika dokter atau perawat menyuntik saja sudah sakit, apalagi kalau tidak disertai sikap ramah. Dokter anak harus bisa membuat pasien merasa nyaman,” ujarnya.
Sri menekankan, dokter anak memiliki tanggung jawab moral yang besar, karena pasien mereka adalah generasi penerus bangsa.
Ia menginginkan para dokter di Berau memperlakukan pasien anak seperti anak sendiri agar tercipta kedekatan emosional yang mendukung kesembuhan.
“Dokter anak harus mampu memberikan pelayanan yang baik. Anggap anak itu seperti anak sendiri. Ajak mereka bermain, buat mereka merasa seperti sedang bersama teman, bukan sedang berhadapan dengan dokter,” ucapnya.
Ia juga membagikan pengalamannya saat menjalani perawatan di luar daerah. Menurutnya, keramahan dan empati tenaga medis di berbagai rumah sakit lain dapat menjadi contoh bagi pelayanan kesehatan di Berau.
“Kalau saya periksa di rumah sakit luar daerah, dokter dan perawatnya ramah-ramah semua. Saya ingin hal itu juga diterapkan di sini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sri menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan yang baik tidak hanya mencerminkan profesionalisme, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan nilai kemanusiaan.
Dirinya menilai interaksi dokter dengan anak-anak dapat memengaruhi kondisi psikologis dan perkembangan otak mereka di masa depan.
“Anak ini calon pemimpin dan harapan daerah. Kalau dokter anak perawatannya kurang tepat, bisa memengaruhi perkembangan psikologisnya. Karena itu, saya minta dokter benar-benar memahami pentingnya pelayanan dengan hati,” katanya.
Sri pun mengingatkan bahwa setiap dokter telah mengucapkan sumpah jabatan untuk melayani masyarakat dengan etika dan tanggung jawab. Ia berharap nilai itu terus dijaga dalam setiap tindakan.
“Dokter punya sumpah jabatan. Dalam melayani masyarakat tentu ada etikanya. Saya harap seluruh dokter bisa menerapkannya,” tegasnya.
Dirinya menegaskan bahwa pelayanan yang humanis akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan daerah. Pemkab Berau, lanjutnya, juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan medis melalui pelatihan dan pembinaan bagi tenaga kesehatan.
“Kalau dokter dan tenaga kesehatan bekerja dengan hati, masyarakat pasti merasakan dampaknya. Kepercayaan akan tumbuh, dan rumah sakit kita bisa menjadi tempat yang benar-benar menenangkan bagi pasien,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto