TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Isu terkait kewasitan dalam turnamen futsal di Kabupaten Berau kembali mencuat ke permukaan. Dugaan adanya monopoli harga wasit menjadi sorotan dan menimbulkan keluhan.
Menyikapi hal ini, pengurus baru Asosiasi Futsal Kabupaten (Afkab) Berau memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Ketua Afkab Berau, Muhammad Hafiduddin Ramdhani menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap persoalan tersebut. Menurutnya, keluhan masyarakat adalah masukan penting demi perbaikan penyelenggaraan futsal di Bumi Batiwakkal.
“Kami mendengar langsung banyak keluhan dari masyarakat terkait harga kewasitan yang dinilai tidak wajar. Dugaan monopoli ini tentu akan menjadi perhatian utama pengurus baru agar tidak menjadi efek domino ke depannya,” ujar baru-baru ini.
Ia menambahkan, keberlangsungan turnamen futsal di Berau tidak boleh terganggu hanya karena persoalan wasit. Afkab Berau berkomitmen memastikan regulasi kewasitan berjalan transparan, profesional, dan berkeadilan.
“Kalau hal ini tidak dibenahi, dampaknya bisa besar. Bisa membuat penyelenggara turnamen enggan melaksanakan kegiatan dan tentu merugikan perkembangan futsal di daerah kita,” tuturnya.
Selain menyangkut harga, isu netralitas wasit di lapangan juga mulai jadi pembicaraan. Meski sejauh ini belum banyak kasus yang dilaporkan, Hafiduddin menegaskan netralitas akan tetap menjadi prioritas evaluasi.
“Profesionalitas dan netralitas wasit sangat penting. Walaupun belum banyak terdengar masalah di lapangan, kami tetap akan melakukan evaluasi agar tidak ada ruang bagi isu-isu negatif berkembang,” jelasnya.
Menurutnya, menjaga integritas wasit bukan hanya soal teknis permainan, tetapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan turnamen. Afkab Berau pun menyiapkan langkah pembinaan hingga sertifikasi bagi wasit-wasit di daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa semua wasit yang bertugas di Kabupaten Berau benar-benar layak, profesional, dan tidak berpihak. Itu salah satu fokus kami dalam periode kepengurusan ini,” tegasnya.
Hafiduddin menekankan, Afkab Berau terbuka dengan segala kritik dan saran dari masyarakat. Transparansi, kata dia, menjadi kunci utama agar futsal di Berau bisa berkembang sehat dan kompetitif.
“Melalui kerja sama semua pihak, kami optimis futsal di Berau akan berjalan lebih baik ke depan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto