TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemenuhan hak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Berau. Meski begitu, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses dan layanan agar anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat tumbuh, belajar, dan berkarya tanpa diskriminasi.
Dalam kesempatannya, Sekretaris Kabupaten (Sekda) Berau, Muhammad Said, menegaskan dukungan terhadap ABK tidak bisa hanya sebatas perhatian sosial, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata dan program berkelanjutan.
“Dalam proses tumbuh kembang, ABK sangat memerlukan peran orang tua yang memahami cara merawat dan mendidik dengan kasih sayang. Tidak boleh ada diskriminasi. Karena itu, edukasi bagi orang tua menjadi sangat penting,” ujarnya.
Lanjutnya, komitmen Pemkab Berau terhadap perlindungan ABK juga tertuang dalam Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas.
Aturan ini kata dia, menjadi payung hukum dalam meningkatkan layanan, baik dari sisi aksesibilitas, inklusivitas, maupun ruang partisipasi.
Selain itu diakuinya, upaya ini bahkan telah mendapat pengakuan di tingkat nasional. Pada 9 Januari 2024 lalu, Kabupaten Berau meraih penghargaan Pembangunan Terbaik II di bidang penanganan anak disabilitas, yang menunjukkan keseriusan daerah dalam memberi perhatian kepada ABK.
Namun, Said tidak menampik masih adanya tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas, jumlah tenaga pendamping, hingga sarana pendukung lainnya.
“Kondisi ini memang menantang, tapi kita terus berupaya agar hak-hak ABK dapat terpenuhi. Kami menjalin kerja sama dengan perangkat daerah, lembaga sosial, hingga forum peduli ABK untuk memperluas jangkauan layanan,” jelasnya.
Selain program pemerintah, Pemkab juga mendorong peran Forum Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (FP-ABK) Kabupaten Berau.
Menurutnya, forum ini dinilai strategis dalam menjalankan program terpadu mulai dari pembinaan, pendampingan, hingga pemberdayaan, baik di wilayah perkotaan maupun kampung.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berkontribusi. Sinergi antara pemerintah daerah, pilar sosial, pekerja sosial, hingga relawan dinilai dapat memperkuat rasa kesetiakawanan sekaligus meringankan tantangan yang dihadapi keluarga ABK.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan ruang setara bagi anak berkebutuhan khusus di Berau. Dengan dukungan berkelanjutan, mereka bisa berkembang sesuai potensinya, sementara keluarganya merasa lebih kuat dalam mendampingi,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto