TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Meski ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi nasional di pusat pada Kamis (28/8/25), namun suasana di Kabupaten Berau tetap kondusif. Hal ini lantaran buruh di Bumi Batiwakkal memilih tidak ikut turun ke jalan, meski memiliki aspirasi yang sama dengan gerakan nasional.
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Kimia Energi Dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC SPKEP SPSI) Kabupaten Berau, Munir, menegaskan bahwa keputusan untuk tidak melakukan aksi di daerah diambil dengan mempertimbangkan situasi lokal. Pihaknya tidak ingin langkah perjuangan buruh justru berdampak pada terganggunya kenyamanan masyarakat di Berau.
“Kami sepakat aspirasi perjuangan nasional adalah hal yang penting. Tetapi kondisi Berau juga harus diperhatikan. Jangan sampai masyarakat terganggu dengan adanya aksi turun jalan,” ujar Munir kepada Portalberau, Kamis (28/8/25).
Munir menjelaskan, serikat buruh Berau tetap menyuarakan aspirasi yang sama dengan induk organisasi di pusat, khususnya terkait isu-isu strategis yang memengaruhi kehidupan buruh, mulai dari revisi regulasi ketenagakerjaan, upah minimum, hingga perlindungan jaminan sosial. Namun, penyampaian aspirasi di tingkat daerah dilakukan melalui jalur komunikasi formal.
“Kami tetap satu suara dengan perjuangan KSPSI di pusat. Hanya saja caranya berbeda. Di Berau, kami memilih mengedepankan komunikasi dialogis dengan pemerintah daerah maupun perusahaan,” jelas Munir.
Ia menambahkan, menjaga stabilitas daerah adalah prioritas. Terlebih, Kabupaten Berau tengah mendorong berbagai agenda pembangunan dan investasi, sehingga iklim kondusif perlu dipelihara bersama. Kecuali, hal tersebut berdampak langsung terhadap pekerja atau Buruh di Kabupaten Berau maka pihaknya siap Bergerak.
“Buruh juga bagian dari masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa buruh bisa bersuara, tetapi tetap menjaga suasana damai di daerah. Itu bentuk tanggung jawab kami sebagai organisasi,” tegasnya.
Meski tidak turun aksi, Munir memastikan Setikat Buruh Berau akan terus mengawal hasil aksi nasional yang digelar di pusat. Pihaknya berharap, tuntutan buruh bisa benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.
“Apa yang disampaikan KSPSI pusat tentu mewakili keresahan seluruh buruh di Indonesia, termasuk di Berau. Kami berharap pemerintah tidak menutup mata dan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan,” jelas Munir.
Senada dengan hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Federasi Pertambangan dan Energi (FPE) Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kabupaten Berau, Daud Yusuf menyampaikan bahwa pihaknya tidak menerima intruksi langsung.
“Untuk organisasi buruh yang saya pimpin, FPE KSBSI tidak ada arahan atau instruksi dari DPP, jadi kami tidak melakukan kegiatan apa-apa,” ungkapnya.
Daud menjelaskan bahwa aksi di DPR RI merupakan gerakan dari selalah satu Serikat Buruh di Indonesia. Namun untuk organisasi pihaknya bukan merupakan bagian dari Serikat tersebut.
Karena yang melakukan gerakan aksi serentak organisasi buruh KSPI, nah di Berau belum ada cabangnya KSPI, Karena KSPI rata-rata berada di kota-kota besar, untuk Kaltim di Samarinda saja yang ada,” jelasnya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto