TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Berau menggelar Tabligh Akbar di Masjid Agung Baitul Hikmah, Senin (25/8/25).
Acara yang dihadiri ratusan guru ini turut dihadiri Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Ketua Dharma Wanita Berau Sulasih Said, Kepala Pengadilan Agama Fakhruzaini, para camat, kepala sekolah, serta Ketua PGRI dari 13 kecamatan se-Kabupaten Berau.
Ketua PGRI Berau, Mardiatul Idalisah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas suksesnya berbagai agenda organisasi guru di Bumi Batiwakkal.
“Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua insan guru dan sponsor yang terlibat sehingga kegiatan PGRI dapat berjalan lancar. Ini semua berkat kerjasama dan sinergitas yang baik,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kegiatan Tabligh Akbar bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk mempererat ukhuwah antarpendidik.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, tapi ada makna yang terkandung di dalamnya, yaitu menjalin silaturahmi antar guru. Semoga PGRI Kabupaten Berau semakin solid, bersinergi, dan maju,” ujarnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menekankan pentingnya peran guru sebagai tenaga pendidik yang memiliki tugas mulia dalam membina generasi bangsa.
“Ini merupakan momen silaturahmi antar tenaga pendidik. Guru adalah sosok yang membentuk karakter, membina sumber daya manusia sejak masa keemasan hingga remaja. Dari tangan Bapak/Ibu guru akan lahir para pemimpin di masa depan,” tutur Sri.
Ia menyebut, Pemkab Berau berkomitmen untuk terus memberi perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan guru. Ia menegaskan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi juga dedikasi para pendidik.
“Kami sangat menghargai kerja keras, kerja ikhlas, dan kesabaran Bapak/Ibu guru dalam mendidik generasi dengan mengedepankan akhlak serta kualitas pendidikan,” ucapnya.
Sri juga mengingatkan bahwa momentum peringatan kemerdekaan harus diisi dengan kegiatan positif yang bermanfaat, seperti Tabligh Akbar.
“Setiap ajang peringatan kemerdekaan, alangkah baiknya kita melakukan muhasabah, bertafakur, disertai zikir dan doa. Kegiatan ini menjadi momentum untuk merenungkan masa lalu, meneladani para pendahulu, dan menjadikannya pelajaran bagi masa yang akan datang,” ujarnya.
Acara ditutup dengan tausiyah yang disampaikan Habib Jamaluddin Fahmi Al Jufri. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan bahwa nikmat kemerdekaan yang dirasakan saat ini merupakan karunia Allah SWT yang wajib diisi dengan hal-hal positif.
“Sebagai tenaga pendidik, ajarkanlah kebaikan. Guru adalah profesi mulia sebagaimana Rasulullah SAW juga pernah menjadi guru,” pesannya.
Habib Jamaluddin juga menekankan bahwa proses belajar dan mengajar merupakan amal kebaikan yang tak ternilai.
“Yang diajarkan bukan hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu kehidupan, termasuk ilmu dagang yang pernah ditekuni Rasulullah. Semua bisa dijadikan suri teladan,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto