TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Upaya memperluas konektivitas udara di Kalimantan Timur terus digencarkan. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII, Ferdinan Nurdin, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan bandara di wilayah Kaltim.
Kali ini, ia mendampingi Presiden Direktur PT Lion Group, Daniel Putut, saat melakukan pertemuan koordinasi dengan Gubernur Kaltim, Rudy Masud, di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
Agenda tersebut membahas rencana pembukaan rute penerbangan internasional dari dan menuju Samarinda. Menurut Ferdinan, langkah ini sangat penting sebagai bagian dari percepatan konektivitas udara sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Kami terus mendorong agar bandara di wilayah kerja memenuhi standar internasional, termasuk ketersediaan fasilitas CIQ (Customs, Immigration, Quarantine),” ujarnya.
Meski fokus awal diarahkan ke Samarinda, Ferdinan menegaskan bahwa pengembangan bandara internasional tidak boleh berhenti di sana.
Ia turut mengangkat potensi Bandara Kalimarau Berau sebagai salah satu kandidat kuat untuk membuka jalur penerbangan internasional.
“Kalimarau adalah bandara strategis dengan peluang besar mendukung penerbangan internasional. Berau punya potensi wisata bahari kelas dunia, khususnya Kepulauan Derawan, yang sudah terkenal hingga mancanegara,” ungkapnya.
Ferdinan menyebut, status Kalimarau sebagai salah satu dari tiga bandara dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Otoritas Bandar Udara Wilayah VII menjadi nilai tambah. Dengan status itu, Kalimarau dinilai lebih fleksibel dalam mengembangkan layanan.
“Fleksibilitas BLU bisa dimanfaatkan untuk mempercepat rencana internasionalisasi Kalimarau,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa opsi rute internasional sudah mulai dipertimbangkan. Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura disebut paling relevan, mengingat tingginya minat wisatawan dari kawasan Asia Tenggara untuk berkunjung ke Derawan.
“Selain wisata, rute internasional juga membuka peluang besar bagi ekspor komoditas lokal. Jadi manfaatnya bisa dirasakan lebih luas, bukan hanya sektor pariwisata, tetapi juga perdagangan,” paparnya.
Ia optimistis kehadiran jalur internasional di Berau akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah, dengan dampak langsung bagi masyarakat.
“Lewat dorongan dari Otoritas Bandara, dukungan maskapai, dan sinergi pemerintah daerah, Bandara Kalimarau diproyeksikan tak hanya menjadi penghubung domestik. Ke depan, Kalimarau kita yakini bisa menjelma sebagai pintu masuk internasional yang memperkuat posisi Kalimantan Timur di kancah global,” tutupnya.
Langkah Ferdinan dalam mempromosikan Kalimarau mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi. Menurutnya, penambahan rute penerbangan akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat.
“Kami mengapresiasi promosi ini, karena Berau memang membutuhkan penerbangan yang lebih beragam. Semakin banyak rute, harga tiket bisa lebih bersaing dan wisatawan akan lebih mudah datang,” ujar Sumadi.
Ia menambahkan, peningkatan jumlah penerbangan di Kalimarau tidak hanya berdampak pada pariwisata, tetapi juga akan menggerakkan ekonomi lokal.
“Mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga UMKM akan merasakan manfaat nyata dari kedatangan wisatawan. Ini multiplier effect yang sangat dibutuhkan masyarakat,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto