TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan pentingnya dukungan nyata terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat bersaing di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Salah satu langkah konkret yang ia dorong adalah penerapan penggunaan batik lokal khas Berau sebagai bentuk dukungan terhadap produk daerah.
Dalam keterangannya, Gamalis menyoroti Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 43 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Batik Motif Khas Daerah, yang sejatinya mengatur pemakaian batik lokal setiap hari Kamis oleh ASN dan pegawai pemerintah. Namun, hingga kini aturan tersebut dinilai belum berjalan optimal.
“Pemanfaatan batik lokal ini sebenarnya adalah salah satu bentuk nyata dukungan kita kepada UMKM. Tapi kenyataannya, implementasi Perbup ini belum merata di semua instansi,” ungkap Gamalis, Kamis (8/8/2025).
Ia menduga kurangnya sosialisasi menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya pelaksanaan aturan tersebut. Meskipun sosialisasi telah dilakukan di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masih banyak pegawai yang belum memahami pentingnya kebijakan ini.
“Kalau menurut saya, ini tinggal bagaimana masing-masing OPD menindaklanjuti. Sosialisasi sudah ada, hanya saja mungkin tidak menyeluruh atau belum ditindaklanjuti secara serius,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gamalis menekankan bahwa alasan kekurangan anggaran untuk pengadaan batik lokal tidak seharusnya menjadi penghambat. Ia menyarankan agar kebutuhan ini dapat diusulkan secara resmi dalam forum perencanaan seperti Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Kalau memang merasa terbentur anggaran, seharusnya bisa diusulkan saat RKPD. Selama itu untuk mendukung program daerah dan kebaikan bersama, pasti akan didukung dan anggarannya bisa disiapkan,” tegasnya.
Menurutnya, komitmen semua pihak sangat diperlukan agar kebijakan tersebut tidak hanya berhenti sebagai dokumen aturan, tetapi benar-benar dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha lokal.
“Ini bukan hanya soal baju, tapi tentang identitas daerah, pemberdayaan UMKM, dan semangat menggunakan produk sendiri. Kalau bukan kita yang bangga dan pakai, siapa lagi?” kata Gamalis.
Ia pun berharap ke depan seluruh instansi dan masyarakat luas bisa lebih aktif mendukung gerakan pemakaian batik lokal. Dengan begitu, UMKM Berau bisa semakin berkembang dan produk-produk lokal mendapat tempat di hati masyarakat.
“Kita harus menjadi contoh. Pemerintah harus jadi pelopor dalam menggunakan produk lokal, termasuk batik khas Berau,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Waraeto