TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemkab Berau terus mendorong penguatan pembangunan kampung yang berbasis potensi lokal, kearifan budaya, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Hal itu disampaikan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, dalam beberapa kesempatannya.
Menurutnya, setiap kampung di Berau memiliki kekayaan sumber daya yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi daerah.
Namun, kata dia, diperlukan semangat kolaboratif dan kemauan untuk berinovasi, termasuk dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
“Saya mengajak seluruh kepala kampung dan masyarakat untuk lebih aktif menggali potensi lokal, sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, terutama melalui digitalisasi kampung dengan memanfaatkan website,” ujarnya.
Sri menyampaikan bahwa penguatan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu fokus utama Pemkab Berau. Pendekatan pembangunan yang mengedepankan kearifan lokal dinilai mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin pertanian kita tidak sekadar bertahan, tapi juga berkembang ke arah modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap lahan pertanian agar tetap produktif. Untuk itu, Pemkab Berau telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2023 sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keberlanjutan lahan pertanian pangan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, berbagai bantuan pertanian seperti sarana produksi pertanian (saprodi), sarana peternakan (sapronak), alat mesin pertanian (alsintan), dan dukungan lainnya terus digelontorkan ke kampung-kampung di seluruh wilayah Berau. Pendekatan ini juga melibatkan penggunaan teknologi pertanian agar lebih efisien dan tepat guna.
“Dengan teknologi, kita bisa ciptakan pertanian yang modern, hasilnya meningkat, dan kesejahteraan petani pun terdongkrak,” ucapnya.
Di sisi lain, Sri juga menyoroti pentingnya keberadaan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi kampung. Ia mengingatkan agar kepala kampung serius dalam mengelola potensi yang ada.
“Setiap kampung memiliki keunikan dan kekuatan ekonomi sendiri. Bila digarap sungguh-sungguh, saya yakin bisa menciptakan kampung yang mandiri dan berdaya,” katanya.
Digitalisasi juga menjadi perhatian serius Pemkab Berau. Ia berharap setiap kampung memiliki website resmi yang dapat menjadi sarana informasi, promosi potensi lokal, dan media transparansi pembangunan.
“Melalui website, kita bisa menampilkan potensi usaha, kegiatan ekonomi, serta pencapaian pembangunan kampung. Ini menjadi bagian penting dalam era digital saat ini,” katanya.
Dirinya juga menugaskan Diskominfo Berau untuk proaktif mendampingi kampung-kampung dalam proses digitalisasi, termasuk membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat kampung.
Tak hanya itu, dua OPD teknis yakni Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) diminta terus memperkuat pendampingan, monitoring, dan pengembangan pertanian yang berbasis potensi lokal melalui sertifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan penerapan teknologi tepat guna.
Sri berharap dengan sinergi dan peran aktif seluruh pihak, termasuk kepala kampung, petani, pelaku UMKM, serta dinas teknis, cita-cita menciptakan kampung yang mandiri, maju, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dapat terwujud.
“Mudah-mudahan kolaborasi kita bisa melahirkan kampung-kampung yang kuat, produktif, dan membawa kesejahteraan nyata bagi masyarakat,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim