TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dinas Pangan Kabupaten Berau saat ini tengah mempersiapkan mekanisme. Terkait, penyaluran atau penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk wilayah Kabupaten Berau.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan. Menurutnya beras SPHP itu tersedia memang untuk stabilisasi.
“Jadi polanya tergantung ketersediaan berasnya ada atau tidak. Dinas Pangan biasa mendistribusikan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Kemudian SPHP bisa didapatkan pula di toko-toko,” ujarnya pada Kamis (24/7/25).
Rakhmadi menyampaikan, untuk Dinas Pangan mendapatkan beras SPHP dengan kualitas Premium maka harga berkisar Rp 13.200 perkilo. Selain melalui GPM Dinas Pangan, beras SPHP akan disalurkan melalui toko-toko yang memiliki kerjasama dengan Bulog.
“Ada sekitar 40 toko. Serta, tapi beberapa toko telah memperoleh beras SPHP dari Bulog,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya baru akan melakukan GPM pada bulan Agustus tahun 2025. Dengan opsi berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk kegiatan tersebut.
“Bisa dengan bekerjasama dengan kampung-kampung yang ada atau bisa diadakan secara sendiri oleh Dinas Pangan,” jelasnya.
Namun, pihaknya menyebut penyaluran baru maksimal pada bulan ke 8 tahun 2025 imi.
Dikarenakan, pemerintah pusat sedang melakukan penyerapan yang merupakan strategi untuk mensejahterakan petani.
“Tahun 2025 ini juga ada penyerapan yakni strategi pemerintah dengan menyerap beras petani. Dengan harga dinaikkan jadi gabah kering sekitar 6.500 perkilo,” terangnya.
Menurutnya, jika penyaluran beras SPHP ini dilakukan bersamaan dengan penyerapan secara bersamaan dengan penyerapan beras petani. Maka, akan berdampak pada kenaikan harga beras tersebut.
“Nantinya itu akan berdampak pada kenaikan harga beras. Oleh karena itu beras SPHP ini baru akan disalurkan Bulog ke masyarakat setelah penyerapan selesai,” paparnya.
Ditanyakan terkait target dari penjualan beras SPHP. Dinas Pangan Kabupaten Berau tidak memiliki jumlah secara angka. Dikarenakan, akan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
“Terkait ketersediaan kami bergantung pada jumlah yang dibutuhkan nantinya,” kuncinya. (ADV)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim