TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) menggelar Seminar Parenting bertema “Regulasi Emosi dan Pengelolaan Stres pada Ibu Bekerja”.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Tokyo, Ballroom Hotel Bumi Segah, Kecamatan Tanjung Redeb, Kamis (24/7/25), dan menjadi salah satu rangkaian upaya peningkatan kapasitas ibu-ibu pekerja di Bumi Batiwakkal.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan dan SDM, Jaka Siswanta menyampaikan pentingnya peran ganda yang dijalani oleh para ibu masa kini sebagai pilar keluarga sekaligus individu yang aktif di dunia kerja.
“Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Di satu sisi mengurus rumah tangga, di sisi lain juga memiliki peran dalam pekerjaan atau karier. Maka, kemampuan mengelola emosi dan stres menjadi sangat penting,” ungkap Jaka.
Ditekankan pula bahwa regulasi emosi dan komunikasi dua arah dalam keluarga menjadi kunci penting dalam membangun kedekatan dengan anak. Tidak hanya anak usia dini, tetapi juga remaja hingga dewasa.
“Seminar ini menjadi ruang belajar bersama. Kita niatkan sebagai ibadah seorang ibu dalam membangun peradaban yang berakhlak mulia. Anak-anak kita adalah masa depan Berau. Maka, kualitas ibu akan menentukan kualitas generasi,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya orang tua. Pemerintah daerah terus berkomitmen dalam menciptakan Kabupaten yang ramah anak.
Saat ini, kata dia, status Kabupaten Layak Anak (KLA) Berau telah naik dari kategori Pratama menjadi Madya, setelah sebelumnya bertahan selama tujuh tahun di level terbawah.
“Peningkatan ini menjadi bukti nyata bahwa kita terus bergerak maju dalam memenuhi hak-hak anak. Namun ini baru permulaan. Tugas kita belum selesai untuk menjadikan Berau benar-benar aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, Bupati juga mendorong peran strategis organisasi perempuan untuk terus meningkatkan kapasitas, baik dalam pengasuhan maupun dalam penguatan peran sosial masyarakat.
Kendati demikian, seminar parenting ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momentum untuk membangun generasi yang lebih kuat melalui penguatan peran keluarga, khususnya ibu.
“Mari terus belajar dan tumbuh bersama, demi anak-anak Berau yang sehat, cerdas, bahagia, dan terlindungi.” Kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim