TABALAR, PORTALBERAU – Penemuan sumber air panas di Kampung Tabalar Muara, Kecamatan Tabalar, membuka peluang baru bagi pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Berau.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) pun mulai melirik potensi tersebut sebagai calon destinasi wisata alam.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, melalui Staf Bidang Pengembangan Pariwisata, Andi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan keberadaan sumber air panas itu.
“Tabalar Muara katanya ada air panas. Kami sudah cek dan memang benar ada. Tapi kalau bicara pengembangan pariwisata, tidak cukup hanya karena punya potensi. Harus ada kajian lebih dulu,” jelas Andi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut Andi Nursyamsi, dalam proses pengembangan destinasi wisata, Disbudpar selalu mengacu pada lima aspek utama, yaitu aksesibilitas, amenitas, atraksi, aktivitas, dan akomodasi.
Kelima unsur ini, lanjut Andi Nursyamsi harus terpenuhi agar sebuah lokasi layak dijadikan destinasi yang siap dikunjungi wisatawan.
Durinya menegaskan, meskipun sebuah lokasi memiliki daya tarik alami, jika belum didukung oleh infrastruktur dan fasilitas penunjang, maka pengembangannya belum bisa dilakukan secara optimal.
“Bahkan kalau kelima unsur itu sudah terpenuhi, belum tentu juga langsung dikembangkan. Ada faktor lain yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Disbudpar Berau berencana memasukkan air panas Tabalar Muara dalam skema perencanaan pengembangan destinasi wisata melalui Anggaran Bantuan Tambahan (ABT) tahun 2025.
Namun rencana ini masih dalam tahap awal dan memerlukan kajian lanjutan secara menyeluruh.
“Sepertinya tahun ini mulai masuk tahap perencanaan. Tapi ini belum pasti, kami masih harus memastikan potensi apa yang bisa benar-benar diangkat dari sana,” ungkap Andi.
Pengembangan destinasi pariwisata, lanjutnya, tidak bisa dilakukan secara instan.
Dibutuhkan proses bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan masyarakat, infrastruktur pendukung, dan keunikan objek wisata yang ditawarkan.
Andi juga menyoroti lokasi Tabalar Muara yang cukup dekat dengan kawasan Air Panas Asin Pemapak di Biatan Bapinang, yang telah lebih dulu dikenal sebagai destinasi air panas.
Karena itu, perlu dirancang konsep berbeda agar tidak terjadi tumpang tindih daya tarik wisata.
“Kalau konsepnya terlalu mirip, tentu kurang menarik. Harus dicari perbedaan dan keunikan tersendiri agar wisatawan punya alasan untuk berkunjung ke keduanya,” tambahnya.
Disbudpar Berau berharap, dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari masyarakat setempat, potensi air panas Tabalar Muara bisa dikembangkan menjadi destinasi unggulan baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkaya ragam wisata Berau. (*/)
Editor: Dedy Warseto
Kebakaran Hanguskan 1 Bangunan Ruko 2 Pintu, Usaha Loundry Ludes Terbakar
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Berau. Tepatnya di Jalan Gunung Panjang, RT.04, Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (22/7/25)...