TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) terus mendorong penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) koperasi melalui Program Koperasi Merah Putih (MP).
Hingga saat ini, terdapat 109 koperasi MP yang telah terbentuk di Berau, termasuk partisipasi dari dua kampung yang baru bergabung, yakni Batu Rajang dan Apau Indah.
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menyebut program ini sebagai momentum penting untuk mendorong perekonomian daerah melalui penguatan koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan.
“Ini adalah momentum luar biasa. Peluncuran 80.000 koperasi Merah Putih secara nasional menjadi tonggak penting, dan Berau ikut ambil bagian dengan 109 koperasi. Ini bukan hanya tentang jumlah, tapi bagaimana koperasi ini bisa menjadi motor ekonomi di kampung dan kelurahan,” ujar Eva saat ditemui baru-baru ini.
Menurutnya, saat ini program telah memasuki tahap kedua yang akan berlangsung hingga Oktober 2025. Fokus utamanya adalah peningkatan kapasitas dan kompetensi para pengurus koperasi.
“Fase ini lebih menekankan pada pembenahan internal, khususnya kompetensi pengurus koperasi. Maka kami akan gencarkan sosialisasi dan pelatihan manajerial. Para pengurus akan dibekali pemahaman mengenai pengelolaan koperasi yang sehat dan transparan,” tambah Eva.
Terkait petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), Eva menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, termasuk skema pembiayaan.
“Untuk juklak dan juknis, kami masih menunggu dari pusat. Tapi jika nanti ada dukungan anggaran dari APBD Perubahan, kami akan konsentrasi pada pelatihan-pelatihan agar SDM koperasi benar-benar siap menjalankan fungsinya,” jelasnya.
Dalam hal pembiayaan, dirinya menegaskan bahwa kewenangan analisis proposal bisnis dan pencairan dana berada di tangan perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Anggaran koperasi berkisar antara Rp3 hingga Rp5 miliar. Tapi bukan Diskoperindag yang menentukan besarannya. Proposal bisnis koperasi akan dianalisis oleh bank Himbara, merekalah yang memutuskan kelayakan dan kebutuhan modal,” paparnya.
Eva pun optimistis terhadap kualitas pengurus koperasi MP di Berau.
Ia menilai mereka sebagai individu-individu berkompeten yang hanya perlu ditingkatkan pemahamannya dalam pengelolaan koperasi modern.
“Pengurus koperasi kita adalah orang-orang yang punya kapasitas. Tinggal kita berikan pendampingan dan pemahaman agar koperasi ini bisa berkembang secara profesional dan berkelanjutan,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim