TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Warga Kabupaten Berau, khususnya di kawasan Jalan Milono, Kecamatan Tanjung Redeb, dikejutkan dengan kehadiran aparat bersenjata lengkap pada Kamis (17/7/25) dini hari.
Tim gabungan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri bersama personel Polres Berau melakukan penangkapan terhadap seorang pria yang diduga terlibat jaringan terorisme.
Informasi penangkapan ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat.
Terduga diketahui merupakan warga yang sehari-hari bekerja sebagai penyuplai ayam potong ke sejumlah pedagang di wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya.
Saat penangkapan berlangsung, ia dikabarkan sedang menurunkan muatan ayam potong ke salah satu pengepul di kawasan Jalan Milono.
Camat Tanjung Redeb, Toto Marjito, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut.
Ia mengaku telah menerima laporan dari Lurah setempat dan menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak Densus 88 untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
“Benar, saya sudah mendapatkan kabar dari Pak Lurah. Siang ini saya akan melakukan koordinasi dengan pihak Densus terkait kejadian tersebut,” ujar Toto melalui sambungan telepon.
Namun saat diminta menjelaskan lebih jauh mengenai kronologis penangkapan maupun identitas terduga, Toto enggan berspekulasi. Ia menegaskan belum mendapat informasi resmi secara rinci dari aparat berwenang.
“Informasinya, terduga akan segera dibawa ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang. Saya belum bisa memberikan penjelasan lebih karena keterbatasan informasi,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Berau maupun dari Mabes Polri terkait identitas, keterlibatan, dan barang bukti yang diamankan dalam operasi dini hari tersebut.
Situasi di sekitar lokasi penangkapan sudah kembali kondusif, namun warga masih terlihat membicarakan insiden tersebut.
Penangkapan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
Aparat keamanan juga terus mengingatkan bahwa kewaspadaan kolektif menjadi kunci untuk mencegah potensi ancaman terhadap stabilitas dan keamanan daerah.
Perkembangan kasus tersebut akan terus dipantau dan akan menyampaikan informasi lanjutan begitu pernyataan resmi dari pihak berwenang dirilis. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





