TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil panen dan daya saing produk perkebunan rakyat, Dinas Perkebunan (Disbun) Berau menyalurkan bantuan sarana pascapanen berupa satu unit mesin press hidrolik untuk karet dan satu unit timbangan digital kapasitas 1,5 ton kepada Kelompok Tani di Kampung Sido Bangen, Kecamatan Kelay.
Dalam kesempatannya, Kepala Disbun Berau, Lita Handini, menjelaskan bahwa bantuan ini bersumber dari anggaran murni Disbun tahun 2025 dengan total nilai mencapai Rp180 juta.
“Bantuan ini kami berikan untuk mendorong peningkatan mutu dan nilai jual karet petani.,” ujarnya.
“Dengan mesin press hidrolik, hasil panen karet bisa lebih padat, seragam, dan memiliki kualitas visual yang baik. Ini tentu akan berdampak langsung pada harga jual,” sambungnya.
Sementara itu, timbangan digital yang disalurkan akan memudahkan kelompok tani dalam menakar hasil panen secara akurat, sehingga transaksi antara petani dan pembeli bisa lebih transparan.
Menurut Lita, sektor perkebunan rakyat seperti karet masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Berau, terutama jika didukung dengan sarana produksi dan pascapanen yang memadai.
“Selama ini banyak petani yang belum memiliki peralatan memadai untuk memperbaiki kualitas produksi. Padahal kualitas sangat menentukan harga. Maka dari itu, kami berupaya mendorong kelompok tani untuk semakin serius mengelola kebunnya secara berkelanjutan,” bebernya .
Menjawab pertanyaan terkait bagaimana mekanisme kelompok tani bisa mendapatkan bantuan serupa, Lita menjelaskan bahwa syarat utamanya adalah kelompok tersebut harus terdaftar secara resmi dan memiliki badan hukum.
“Kelompok tani yang memiliki kebun dan dikelola secara serius dapat mengajukan proposal permohonan bantuan kepada Disbun. Setelah kami lakukan verifikasi dan dinilai layak, maka bantuan dapat kami salurkan,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi aktif antara kelompok tani dan penyuluh pertanian setempat, agar proses pengajuan bantuan bisa lebih terarah dan sesuai kebutuhan.
Lita berharap, dengan dukungan alat pascapanen seperti ini, para petani karet tidak hanya mampu meningkatkan produksi dan kualitas, tetapi juga secara perlahan dapat memperluas akses pasar dan memperkuat posisi tawar mereka di tingkat lokal maupun regional.
“Program bantuan sarana produksi dan pascapanen ini menjadi bagian dari strategi kita dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan petani, khususnya di wilayah pedalaman yang masih sangat bergantung pada sektor perkebunan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim